Rabu, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 15 November 2017 06:35 wib
5.921 views
Diduga Sarat Penyebaran Penggunaan Narkoba, Pemprov DKI akan Tutup
JAKARTA (voa-islam.com)- Paksa Alexis yang tidak diperpanjang izin usahanya, kini Pemprov DKI berencana akan menutup tempat wisata malam lainnya, yakni Diamond. Hal itu direncanakan karena di tempat tersebut diduga beredar barang haram narkoba.
Begini penjelasan Anies Baswedan menanggapi soal akan ditutupnya tempat tersebut:
“Jadi kemarin sore kepala Satpol PP datang melaporkan mengenai Diamond bagaimana tindak lanjut atas tempat dimana, di situ pernah dilakukan penangkapan atas penggunaan narkoba. Lalu beliau menanyakan bagaimana langkah ke depan, saya tegaskan kita jalankan Perda No. 6 itu dan kita ingin serius dalam mencegah narkoba.
Tidak ada tutup buka tutup buka begitu sebab di situ ditemukan narkoba, maka tempat itu tidak bisa lagi beroperasi. Dan saya ingin garisbawahi di sini kita bukan sekedar mencari keterlibatan dan lain-lain. Kita membutuhkan kerjasama semua pihak untuk memerangi narkoba dan kita meminta kepada semua tempat.
Apalagi tempat-tempat yang beroperasi di malam hari jangan biarkan lokasi itu menjadi tempat peredaran narkoba. Saya tadi sempat cek data-datanya di Jakarta ini angkanya itu makin meningkat.
Jadi diperkirakan ada lebih dari 500ribu orang sekarang pengguna narkoba dan 40 persen adalah karyawan dan 20 persen itu siswa ini informasi dari kepala BNNP DKI Jakarta. Dan kalau kita lihat lebih jauh lagi ketua KPAI sempat menyebutkan bahwa dalam 3 tahun terakhir jumlah pengedar narkoba anak itu meningkat hingga 300 persen.
Jadi dari sisi kasus dari 2014 kasusnya sebanyak 12.929 itu meningkat jadi 17.300 2016 dan peningkatan terbesar itu terjadi dari lulusan universitas naiknya. Lebih dari 400 persen jadi kita Pemprov DKI ingin mengirimkan pesan kepada semua bahwa jangan biarkan tempat Anda jadi tempat peredaran narkoba, dan itu artinya cegah.
Bila di situ ditemukan kami tidak akan memberikan kompromi, zero tolerance. Kenapa? Karena ini anak-anak kita, ini masa depan kita dan tidak ada orangtua yang menginginkan anaknya pergi pulang dalam kondisi terjerat narkoba.
Pemprov tidak akan tinggal diam. Pemprov akan aktif dan bila ada pelanggaran pemprov akan menindak.
Di sisi lain kita akan mengaktifkan RW siaga untuk memantau mencegah peredaran-peredaran narkoba di kampung-kampung. Itu kita akan kerjakan semua. Karena itu, kejadian ini akan menjadi satu penanda sikap kita tegas.” (Robi/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!