Berkali-kali Demo, Jutaan Umat Islam Tidak Pernah Ada Niat Lain Selain Tunaikkan Aspirasi

JAKARTA (voa-islam.com)- Berkali-kali melakukan aksi, jutaan umat Islam kerap kali dituding macam-macam oleh pihak-pihak yang parno akan demonstrasi. Padahal, jika dilihat, umat Islam murni menyuarakan aspirasinya kepada pemerintahan, dan itu semata-mata untuk mengingatkan.

Umat Islam juga, dalam aksi besarnya terakhir (aksi 1712) juga dapat dilihat bahwa isu yang diusung tidak memiliki agenda lain kecuali untuk suarakan ketidaksepakatannya akan ucapan Presiden AS Donald Trump. “Tapi itulah sisi yang menakjubkan.

Berkali aksi jutaan manusia di Monas dan Istiqlal tak pernah punya niat lain selain unjuk rasa. Seperti dalam tradisi Jawa, Alun-alun adalah tempat #TapaPepe dengan berdiam diri di terik, pertanda protes,” kata Fahri Hamzah, Ahad (17/12/2017), di akun Twitter pribadi miliknya.

Namun demikian ia mengingatkan pemerintah bahwa masyarakat yang melakukan aksi seba dari tidak jalannya sistem sebagaimana mestinya. Sehingga pemerintah diminta sadar akan hal itu.

“Tapi, Sebuah #UnjukRasa adalah pertanda dari adanya sistem yang tidak bekerja. Pasti ada yang salah mengapa sebuah protes diselenggarakan. Berbeda dengan orang pergi ibadah atau ikut konser musik. #UnjukRasa adalah peristiwa yang tidak pernah sederhana.” (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Sempat Disoraki Massa Aksi Bela Palestina, Menag Bantah Dukung LGBT
• Jumlah Umat Islam dalam Aksi-aksinya Mengalahkan Jumlah Tumbangkan Marcos dan Orba
• Isi Wawancara Fahri Hamzah oleh Media Asing terkait Aksi Bela Palestina 1712
• Terkait LGBT, Dewan Syuro PBB: MK Perlu Dibubarkan, makin Jauh dari UUD 45
• Lebih Berbahaya daripada Kaum Radikal, Jokowi Ditantang Buat Perppu LGBT
• Duhai Hakim MK yang Menolak Pidanakan LGBT, Kenapa Kalian Cari Perkara dengan Umat Beragama?
• LGBT Tidak Dipidana, Tokoh: Indonesia Negara Ketuhanan Yang Maha Esa, Ada Agama yang Izinkan Itu?
• Riset Setara Sebut DKI Kota Tidak Toleran, Tokoh Agama: Gara-gara Ahok Kalah?