Selasa, 27 Jumadil Awwal 1446 H / 2 Januari 2018 11:47 wib
4.531 views
Diskusi Hangat Hidayat Nur Wahid dengan Deddy Mizwar Soal Pilgub Jabar
JAKARTA (voa-islam.com)- Politisi PKS, Hidayat Nur Wahid dengan Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar didapat tengah diskusi hangat di media sosial. Diskusi itu nampaknya dilatarbelakangi tidak jadinya Deddy diusung oleh PKS sebagai Calon Gubernur Jawa Barat 2018.
Berikut diskusi keduanya di laman media sosial, Twitter yang voa-islam.com amati:
Deddy: “Ustadz HNW orang yang baik. Untuk mengakhiri ini silakan beliau menunjukkan kontrak politik yang dimaksud via sosmed atau sambil ngopi, hehe…”
Hidayat: “Waalaikumussalam. Trims Bang Demiz, orang baik yang dulupun saya jadi Timses, saat Beliau dimajukan bersama kang Aher dalam Pilgub Jabar 2012. Tentunya Bang Demiz masih ingat WA yang saya kirim Sabtu lalu, di antaranya tentang publikasi komitmen/kontrak politik tersebut. Saya ikuti usul Antum. Bang @Deddy_Mizwar berikut Pakta Integritas, ya Abang tandatangani, yang pada point 3 jelas menyebutkan tentang komitmen Demiz untuk gerakkan mesin Partai untuk memenangkan Presiden/Wakil Peesiden yang diusung olelh Partai Demokrat.
Dokumen ini kami dapat dari 2 sumber yang sangat dekat dengan Antum. Sekali lagi, kami hormati pilihan politik Bang Demiz. Sebagaimana kami juga berterimakasih. Bang Demiz pun hormati pilihan politik kami di PKS. Kapan-kapan kita ngopi bareng ya, Bang. Di rumah kami biasa tersedia ‘kopi tahlil’. Segar dan menyehatkn Bang. Cocok untuk ngobrol lanjutkan persahabatan kita semuanya. Kapan Bang Demiz ada waktu, kami siap selalu. Hatur nuhun pisan. Wassalamualaikum.”
Deddy: “Atau Kita ngopi bareng aja agar ustadz bisa jelaskan informasi apa yang ustadz terima. Kalaupun informasi yang ustadz terima itu keliru tidaklah saya minta PKS untuk bersama lagi dengan saya koq, ..hehe. Hehe. Kalo dokumen itu yang dimaksud maka dosa apa yang saya lakukan pada PKS. Bukankah Ustadz sebagai kader PKS juga harus mendukung capres/cawapres yang diusung PKS?
Hidayat: “Bisa disebut kapan & dimana saya menyebut itu sbg ‘dosa’ Bang Demiz? He he he. Saya menyebut itu sebagai pilihan politik, Bang Demiz yang kami hormati. Sebagaimana sewajarnya juga bila Bang Demiz hormati sikap politik kami di PKS tentang dukungan terhadap Capres/Cawapres nanti.”
Kami di PKS juga sudah legowo dengan pilihan politik Bang Demiz. Itu hak Bang Demiz, kan. Tapi ada juga yang tunggangi hal ini untuk bikin judul yang sesat, sebarkan fitnah, kompori, untuk pecahbelah ukhuwah kita. Sekalipun tentang difitnah mah, bagi kami sudah hafal & kenyang, he he he. Hanupis, Bang.”
Deddy: “Saya sudah menerima keputusan PKS untuk tidak bersama. Jadi klarifikasi ini bukan untuk menyudutkan ustadz dan PKS, melainkan untuk mengakhiri kemarahan dan kebencian di netizen karena statement ustadz. Kepada seluruh netizen, mohon maaf jika sudah menimbulkan kegaduhan n kpd ustadz @hnurwahid yang jd kerepotan. Saya sudahi perdebatan ini, mari kita awali hari pertama di tahun 2018 ini dengan membuka lembaran baru yang lebih baik, yang lebih menekankan silaturahmi antar kita semua.”
Hidayat: “Alhamdulillah, dan sama-sama, Bang @Deddy_Mizwa. Sesudah wiridkn doa harian Nabi Muhammad (SAW), kopi tahlil diminum nambah semangat. Indah Jawa Barat denga Ukhuwah, Pemilukada jangan jadi ‘PEMbuat pILU hingga KeDAerah-daerah’. Hapunten & Hanupis, Bang dan Netizen semuanya.” (Robi/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!