Gerindra Menentang Keras Pengaturan Ceramah oleh Bawaslu menjelang Pilkada

JAKARTA (voa-islam.com)- Salah satu politisi Gerindra menentang dengan lantang terkait adanya info bahwa Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) ingin mengatur tema khutbah bagi pemuka agama menjelang Pilkada 2018. Menurut politisi ini, apa rencana dari Bawaslu tersebut sudah keluar dari tugas pokoknya sebagai lembaga professional.

“Saya menentang keras terkait rencana Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengeluarkan panduan materi ceramah agama, terkait penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Saya menilai kebijakan Bawaslu tersebut sudah berada di luar tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Bawaslu sebagai pengawas Pilkada,” kata Fadli Zon, di akun Twitter pribadi miliknya, Rabu (14/02/2018).

Menurut Fadli rencana itu justru akan menganggu perhelatan pesta demokrasi di Tanah Air. “Saya kira, tindakan Bawaslu justru akan semakin memanaskan suasana Pilkada.”

Memang materi ceramah dari  Bawaslu menurut Fadli belum turun. Akan tetapi, prosesnya seperti adanya himbauan atas ceramah sudah disampaikan ke daerah-daerah. “Meskipun buku materi ceramah belum selesai disusun Bawaslu, namun di sejumlah daerah seperti Jawa Barat, telah dikeluarkan edaran himbauan dari Bawaslu, perihal pengaturan penyampaian materi ceramah keagamaan.” (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Walau Banyak Iblis Bertengger di Medsos, Tokoh Ini Urungkan Marah & Lebih Pilih Menikmatinya
• Pesan Cendikiawan: Ruh Masjid harus semakin Aktif Beri Pengaruh ke Pasar Politik dan Ekonomi
• Peran Ulama Saat Kualitas Pemimpin Tidak Terlalu Dipedulikan di Sistem Demokrasi
• Demokrasi: Kala Harga Diri Ulama Disejajarkan dengan Tamatan SMA di Bangku DPR
• Di Zaman Nabi Muhammad Tidak Ada Pemisahan antara Umara dan Ulama
• Di Mata Amerika dan Dunia, Indonesia adalah Negeri Muslim
• Piagam Jakarta, dengan Ngeyelnya Kaum Yahudi dalam Perjanjian Hudaibiyah
• Jimly: Masjid sebagai Ruh Perubahan Peradaban Islam