Fadli Sindir Jokowi yang Tayang di TV hampir 24 Jam tapi Elektabilitas di bawah 50 Persen

JAKARTA (voa-islam.com)- Poling politisi Gerindra, Fadli Zon di akun media sosial, Twitter-nya menunjukkan keinginan warganet atau netizen hadirnya pemimpin baru untuk Indonesia ke depannya (baca: 2019). Dan menurut Fadli, hasil poling itu sudah sejalan dengan apa yang ia hadapi kala turun ke bawah bertemu dengan masyarakat.

“Hasil poling Twitter ini sejalan dengan aspirasi yang saya terima tiap kali turun ke daerah. Jadi, baik dalam tatap muka langsung maupun melalui dunia maya, mayoritas masyarakat menginginkan perubahan kepemimpinan nasional,” demikian katanya, di akun Twitter miliknya, Selasa (27/2/2018).

Dalam catatan dia, dari berbagai survei, elektabilitas Presiden Joko Widodo sebagai petahana selalu berada di bawah 50 persen. Itu, menurutnya bukan angka bagus bagi petahana yang hampir 24 jam mukanya disiarkan televisi dan media massa.

“Jadi, peluang bagi penantang petahana sangat terbuka lebar. Apalagi, pemilih kita makin rasional dan kritis.” Menurut Fadli dalam sebuah survei SMRC tahun 2017, 20 persen pemilih menyatakan akan memilih berdasarkan bukti yang nyata dari hasil kerja, dan 16,5 persen pemilih sangat mempertimbangkan pengalaman pemerintahan.

“Jadi, tanpa butuh mendengarkan kampanye dan kritik dari partai oposisi, para pemilih rasional dan kritis kemungkinanya sangat kecil untuk memilih kembali petahana.” (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Pemerhati: Bernyanyi-nyanyi di tempat Sai bukan Saja Memalukan NU, tapi juga Indonesia
• Fadli Kritik Kunjungan IMF karena Bikin Hancur Ekonomi RI 1997-1998
• Akun Twitter Kantor Staf Presiden Dikritik karena Beritakan Jokowi Capres PDIP 2019
• Dahnil Buat Poling TGPF untuk Kasus Novel tapi Hasil Tidak Sesuai Harapan
• Bunyi Genderang Perang PBB ke KPU
• Tertundanya Proyek Infrastruktur Jokowi dan Sepinya Komentar Kenaikkan Harga BBM
• Fahri Hamzah ke Kominfo: Panggil Perusahaan Media Sosial, Khususnya Instagram
• Aplikasi Media Sosial di Indonesia Diperingatkan agar Tak Ikut Masuk Ranah Politik