Kamis, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 8 Maret 2018 18:25 wib
3.659 views
Politisi PKS Kritisi Istana, KSP, dan Target Nawacita Jokowi
JAKARTA (voa-islam.com)- Penerimaan salah satu partai beberapa lalu tetapi akhirnya diikuti oleh partai (baru) lainnya di istana dianggap sudah berlebihan karena bukan pada tempat dan kondisi.
“Kami dukung bangun komunikasi di istana terhadap partai-partai dan presiden, itu bagus. Tapi tidak seperti 1 parpol yang membahas kampanye, dukung capres/cawapres, strategi pemenangan di Istana. Apa yang dilakukan adalah Pelanggaran (Offside),” kata Mardani Ali Sera, Rabu (7/3/2018), di akun Twitter pribadi miliknya.
Selain itu ia juga mengomentari Kantor Staf Presiden (KSP) yang dianggap menyalahi prosedur karena memberikan apresiasi ke PDIP terkai pencalonan Jokowi sebagai Capres 2019.
“Lembaga KSP juga harus netral, tidak boleh mendukung/apresiasi ke PDIP, apalagi dengan akun resmi (verified). Salah harus dibilang salah dan harus disampaikan. Ngaku salah Itu bukti profesional.”
Jika teori lemah dan praktiknya gagal, dengan data-data itu kepemimpinan menurut dia menjadi "fraud". Seperti target-target Nawacita dalam pertumbuhan ekonomi, dari komitmen 7-8 persen namun hanya sangguh di angka 5 persen.
“Dan kegagalan-kegagalan lain dalam 66 janji yang ada. Data itu bisa jadi indikator berapa persen terpenuhi dan sebagian besar tidak terpenuhi, artinya Gagal.”
Survei dan popularitas boleh tinggi, namun menurut dia pada saatnya nanti sangat mungkin dan bisa dikalahkan. “Banyak buktinya, seperti di DKI. Elektabilitas di atas 75 persen tapi kalah. Koalisi gemuk tapi tumbang.” (Robi/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!