Senin, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 12 Maret 2018 13:45 wib
4.166 views
Ganti Presiden, bukan Ganti Pendamping Presiden
JAKARTA (voa-islam.com)- Entrepreneur sekaligus seorang dai, Haikal Hassan mengkritisi orang-orang yang menginginkan kembalinya Joko Widodo duduk sebagai Presiden di 2019. Menurut dia, salah satu yang dikritisi adalah tidak inginnya Jokowi kembali menjadi Presiden disebut sebagai pencipta konflik dan pandangan negatif lainnya.
“Sungguh membingungkan cara berfikir kaum yang memaksakan kehendak pribadi bahwa setelah 2019 ini harus Jokowi lagi. Kalau tidak dituduh makar, intoleran, antiPancasila, menciptakan konflik perang saudara, membawa konflik Arab ke NKRI dan lain-lain. Twit ini alasan mengapa harus #2019GantiPresiden,” tulisnya, di akun Twitter pribadi miliknya, Senin (12/3/2018)
Setidaknya itulah yang menurut dia yang saat ini ramai di beberapa akun dan dituduhkan kepada dirinya dengan adanya percakapan santai di meja makan beberapa waktu lalu. “Sebuah wacana menggeser opini publik dari: #dicaripendampingPresiden menjadi #dicariPenggantiPresiden.”
Kepada kaum yang memaksakan kehendak dan jauh di bawah level kecerdasan, karena dia mengaku menghindari istilah cebong sebab menghargai kaum pemaksa kehendak biar bagaimanapun adalah manusia dan warga negara.
“Cuma sayangnya terkungkung kedunguan akut. Saya kutip UUD’45 pasal 28f: ‘Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia’.” (Robi/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!