Sabtu, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 17 Maret 2018 15:46 wib
5.543 views
Negara Lain tanpa Sistem Demokrasi Bisa Maju, Jimly Akui Sistem Itu Turun Kepercayaannya
JAKARTA (voa-islam.com)- Pakar hukum tata negara yang juga merupakan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie tidak mengelak saat dikonfirmasi terkait turunnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem demokrasi. Bahkan Jimly menambahkan bahwa sistem demokrasi saat ini sedang turun hampir di seluruh dunia.
“Kalau saya pikir, demokrasi hampir di seluruh dunia sedang menurun. Apresiasi sudah tercermin secara formal di konstitusi 95 persen dunia mengidealkan demokrasi, tapi dalam praktiknya berbeda-beda, mengimplementasikannya lalu banyak yang terjebak pada proporsionalisme,” jawabnya, Jumat (16/3/2018), di Jakarta.
Banyak yang kecewa dengan sistem demokrasi itu karena menurutnya adanya aktor-aktor tidak menghayati substansi dari demokrasi itu sendiri. Hanya melihat demokrasi sebagai prosedur.
“Menang-kalah. Yang sudah memegang kunci mayoritas, itu cenderung menzalimi kelompok yang minoritas dalam semua aspek. Maka praktik sebelumnya itu membuat banyak orang yang kecewa,” tambahnya menjelaskan.
Terlebih yang ia katakan nyatanya tidak ada demokrasi pun, negara Cina maju. Nyatanya, tanpa ada demokrasi-demokrasian Singapura pun juga maju. Kata anak-anak Malaysia: ‘Makan tuh demokrasi!’ Tapi benar, ekonominya lebih maju dari kita. Maksud saya, ada negara yang maju tanpa demokrasi. Tidak seperti kita tapi berkembang,” katanya lagi sembari menyebutkan contoh.
Terkait turunnya demokrasi, pun misal dengan isu lainnya seperti SARA, di Amerika menurutnya begitu pula, dan di mana-mana begitu. “Sehingga kita sedang menghadapi masalah, yang di Islam pun mulai tidak percaya luas dengan demokrasi, dianggap kafir lah dan segala macamnya,” sambunganya.
Namun demikian, menurutnya umat manusia sudah memperlihatkan bahwa demokrasi itu sebagai sistem akan terus mengalami perbaikan-perbaikan dan semua manusia menganggap itu, meskipun masih banyak kekurangannya dianggap baik. “Kita sudah mengadop sistem itu, jangan terpaku dengan istilah sekali lagi walaupun datang dari Yunani. Yunani saja anti demokrasi di zamannya. Ini kan hanya istilah tempelan di kemudian hari saja,” tutupnya. (Robi/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!