Kebohongan Publik Paling Fatal yang Dilakukan Pemerintah, Politisi: Ngibul dan Asbun

JAKARTA (voa-islam.com)- Perangai mengelabui dan Asbun (asal bunyi) menurut salah satu politisi yang juga merupakan aktivis senior berpotensi kuat hanya dimiliki pemerintah. Banyak sambungan untuk pemerintah melakukan demikian yang pada akhirnya hanyalah dusta didapat rakyat.

“Ada banyak #ngibul dan #AsalBunyi yang hanya sanggup dilakukan oleh pemerintah berkuasa. Sebab penguasa punya seluruh perangkat untuk berdusta; mimbar, media, statistik, juru bicara, dan kaki tangan penguasa, semua jago dusta dan jago cipta fiksi dan beraneka rasa,” Fahri Hamzah, Rabu (21/3/2018), melalui akun Twitter pribadi miliknya.

Fahri pun memberikan contoh konkritnya, di antaranya adalah ketika pada masa kampanye. “#Ngibul dan #AsalBunyi yang utama adalah ketika gagal memenuhi seluruh janji kampanyenya dan di tengah jalan nampak sibuk dengan yang tidak pernah dijanjikan.” Dan menurut dirinya itu perbuatan yang sudah fatal. “Sebenarnya ini pertanda kebohongan publik yang fatal. Tanpa rasa bersalah dan tanpa pertanggungjawaban.

Lalu, bukannya kembali ke tengah untuk memenuhi janji dan mengurai kembali apa yang menjadi rencana awal, malah bermanuver keluar dan menciptakan wacana baru tentang sukses dan pembangunan. Tapi sekali lagi, #Ngibul dan #AsalBunyi penguasa selalu nampak canggih.” (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Bagi-bagi Dokumen Itu Tugas Lurah, Presiden Kerjanya Politik: Kurangi Monopoli Tanah
• Pidato Prabowo 2030 Indonesia akan Bubar Bagian dari Peringatan Dini
• Inikah Isyarat yang Ingin Disampaikan Prabowo terkait 2030 Indonesia akan Bubar?
• Respon Luhut terhadap Amien Rais Dianggap Emosional dan Personal
• Ini Pengakuan Politisi bahwa Apa yang Dikritisi Amien Rais ke Pemerintah adalah Benar
• Dosa Terbesar Amien Rais menurut Anaknya: Diam ketika Melihat Kezaliman
• Yang Dikritik Amien Rais adalah Jokowi, Kenapa Luhut yang Marah?
• Beranikah KPK Usut Kerugikan Negara 185 T yang Diduga Dilakukn oleh Freeport?