Berbahayanya Pemimpin kala Dikultuskan

JAKARTA (voa-islam.com)- Dalil pemimpin tidak mungkin salah, dan menganggap pemimpin sama dengan hukum dan lembaga itulah yang berbahaya. Sekarang, waktu terus berjalan. Nalar lama berkembang dan segala persoalan dikembalikan bahwa “ini serangan kepada partai” padahal pemimpin yg tidak kompeten.

“Napas demokrasi kita adalah Semangat yang kita bangun di atas prinsip kesamaan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Dan sebagai hamba Tuhan yang maha kuasa,” kata Fahri Hamzah, beberapa waktu lalu, kala menceritakan bagaimana hubungan dia dengan PKS, di akun Twitter pribadi miliknya.

Sesuai dengan konstitusi, Fahri berharap harusnya hal tersebut tetap dijalankan. “Prinsip ini harus dijaga agar persamaan di hadapan hukum dan pemerintahan dijaga (pasal 37 UUD45). #NalarABI.”

Dengan begitu, menurut dia demokrasi di Indonesia bisa jadi dapat lebih meyakinkan melalui partai, khususnya PKS. “Saya bersama generasi baru PKS ingin membuktikan bahwa partai politik adalah masa depan dari demokrasi kita.

Kita Harus bIsa meyakinkan seluruh rakyat Indonesia. Itulah yang sedang saya tegakkan. Sebuah niat baik. Bismillah. #NalarABI.” (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Anies-Sandi Lepas Saham di Perusahaan Bir, Fahira: Ini Kado Terindah bagi Warga Jakarta
• Bersikap Hati-hati dengan Pemimpin melalui Ajaran Agama
• Pemimpin yang Sulit Diingatkan tengah Mengalami Sindrom Ini
• 2019 Ganti Presiden, Buang Nalar Jadul: Otoritarian
• Ekonom: Utang RI Lampu Kuning, Gali Lubang Tutup Jurang
• Menanggapi Kaos 2019 dengan Emosional Disebut Mirip Aksi Bayaran Tak Kebagian Makan Siang
• Pedasnya Jawaban Rocky Gerung saat Netizen Menanyakan Ini
• Bukannya Memikirkan Janji-janjinya, malah Panik dengan Kaos 2019 Ganti Presiden