Jum'at, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 13 April 2018 21:53 wib
4.736 views
Ini Awal Kata Jebakan Betmen yang Dilontarkan Mahfud ke Yusril
JAKARTA (voa-islam.com)- Sempatnya Pilkada dikembalikan ke DPRD di RUU dalam pembahasan sidang membuat SBY dibully. Pemerintahannnya SBY kala itu diminta untuk membatlkan RUU Pikada balik ke DPRD.
“Masyarakat sipil dan pers didominasi hujatan terhadap SBY sebagai perusak demokrasi yang telah dibangunnya sendiri. Pokoknya RUU itu hrs dibatalkan. Bully terhadap SBY itu bagaikan bah yang menjadi trending topic sampai ber-hari-hari,” kata Mahfud MD, Kamis (13/4/2018), di akun Twitter pribadi miliknya.
SBY, lanjut Mahfud, yang sedang melakukan kunjungan ke Amerika mengeluarkan pernyataan bahwa dirinya tidak setuju pada RUU itu dan SBY setuju dengan aspirasi masyarakat serta akan mencari jalan keluar secepatnya. Dari Amerika Mensesneg Sudi Silalahi yang ikut kunjungan SBY bilang bahwa SBY tidak akan menandatangani RUU itu.
“Dari Indonesia, saya berteriak, meskipun SBY tidak menandatangani tapi setelah 30 hari RUU itu akan berlaku dengan sendirinya sesuai dengam Pasal 20 ayat (5) UUD 1945.” Sepulang dari Amerika SBY mampir ke Jepang dan bertemu dengam Yusril di sana untuk mendapat saran.
“Inilah saran Yusril yang tersiar: ‘SBY tidak usah menandatangani RUU itu karena tidak setuju dan selanjutnya serahkan itu kepada Presiden baru agar disikapi dan diselesaikan’. Saran Yusril di Jepang itu menurut saya tidak fair dan mendorong Presiden baru, Jokowi, masuk dalam jebakan betmen.
Sebab ditandatangani atau tdk RUU itu akan berlaku dengan sendirinya setelah 30 hari disetujui di DPR. Saran saya waktu itu, SBY harus tandatangan secara gentleman. Saya bilang setelah ditandatangani, kalau SBY tidak setuju dengan UU itu barulah diubah melalui legislative review.” (Robi/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!