Jum'at, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 27 April 2018 21:49 wib
5.425 views
Waduh! Sejak 2016 BPS Tidak lagi Rilis Data Pertanian
JAKARTA (voa-islam.com)- Kita, menurut Fadli Zon cenderung memanipulasi data untuk kepentingan sektoral yang bersifat pragmatis. Ujungnya, kebijakan publik kita jadi kacau balau.
“Sepanjang pemerintahan Presiden @jokowi misalnya, setiap tahun kita selalu mendengar produksi gabah dan beras selalu surplus, tapi di sisi lain harga beras di pasaran cenderung meningkat, bahkan langka. Pada situasi tersebut, alih-alih menjadi sumber rujukan data, secara ironis Badan Pusat Statistik (BPS) sejak 2016 tidak lagi merilis data pertanian,” katanya, Jum’at (27/4/2018) di akun Twitter pribadi miliknya.
Padahal, sesuai amanat Pasal 12 ayat (1) UU No. 16/1997 tentang Statistik, data statistik produksi gabah dan beras seharusnya diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian bersama BPS, agar ada kontrol. “Jika datanya tidak akurat, bagaimana mungkin kita bisa merumuskan kebijakan publik yang tepat?! Itu mustahil bisa dilakukan.”
Presiden, lanjut Fadli, sebagai kepala pemerintahan, seharusnya merasa dirugikan oleh kekacauan data tersebut, karena bisa dipastikan semua kebijakan sektor pertanian dan pangan yang disusunnya jadi tidak akan efektif. Bahkan, anggaran negara bisa bocor karenanya.
“Menurut data resmi, misalnya, dalam 10 terakhir tercatat kenaikan produksi gabah 2-4 juta ton pertahun, kecuali tahun 2014 yang turun 500 ribu ton, dan 2017 yang turun 1,1 juta ton. @hkti. Jika disandingkan dengan data konsumsi beras perkapita, Indonesia setiap tahun mengalami surplus beras rata-rata 8 juta ton pertahun sejak 2008.” (Robi/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!