Jum'at, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 4 Mei 2018 22:11 wib
8.514 views
PT Dirgantara Indonesia Dijual ke Cina? Pejabat: Hoax!
JAKARTA (voa-islam.com)- Viral di percakapan via pesan WhatsApp bahwa PT Dirgantara Indonesia dijual ke pihak asing, dalam hal ini ke pihak negara Cina. Namun info yang kabarnya muncul dari tahun 2017 tersebut yang kemudian kembali ramai akhirnya dibantah oleh PT Dirgantara Indonesia (DI).
“Pemberitaan mengenai PT Dirgantara Indonesia (Persero) dijual ke pihak asing, kami nyatakan HOAX. Berita ini adalah berita bohong yang berulang dari tahun 2017 lalu. #PTDI #PerangiHoax #HantamHoax #TurnBackHoax #TolakBeritaBohong,” demikian respon DI, Kamis (3/5/2018), melalui akun Twitter resminya, @officialptdi.
Hal senada juga disampaikan oleh Jaringan Pemberitaan Pemerintahan (JPP) Indonesia. Menurut JPP apa yang sedang beredar di luar sana adalah berita bohong. “PT DI termasuk industri strategis yang diatur oleh UU No. 16 Tahun 2012 dimana kepemilikannya sepenuhnya dikuasi oleh negara dan dilarang dijual kepada pihak asing manapun.
Berita penjualan satu lagi BUMN strategis yaitu PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dari Pemerintah Indonesia ke pihak China dapat dipastikan adalah HOAX alias berita bohong,” demikian kata JPP Indonesia, Kamis (3/5/2018), melalui akun Twitter resminya, yang juga diretwit oleh akun PT DI.
Kepala Biro Humas PT DI menurut JPP juga menegaskan bahwa 100 persen saham PT DI masih milik Pemerintah RI. “Saat ini PT DI sedang menjalin kerja sama dengan Airbus sebagai pihak luar negeri bukan perusahaan dengan perusahaan China.”
Menurut JPP, sebelumnya berita yang beredar sebagai HOAX memberitakan bahwa dengan ditanda-tanganinya pelunasan pembayaran dari pemerintah China kpd pemerintah Indonesia pada awal April 2017 oleh Presiden Joko Widodo (disetujui dan ditanda tangani oleh Ketua KPK, Ketua DPR RI dan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden) maka secara resmi Kepemilikan PT DI atau yang dahulu bernama IPTN telah berpindah tangan menjadi milik pemerintah Republik Rakyat China. Maka selanjutnya, seluruh pesawat dan komponen hasil produksi, akan berlabel 'Made in China'.
Industri Pesawat Terbang Nurtanio kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada 11 Oktober 1985. Setelah direstrukturisasi, IPTN kemudian berubah nama menjadi Dirgantara Indonesia pada 24 Agustus 2000.
BUMN kedirgantaraan ini tidak hanya memproduksi berbagai pesawat tetapi juga helikopter, senjata, menyediakan pelatihan dan jasa pemeliharaan (maintenance service) untuk mesin-mesin pesawat.
Dirgantara Indonesia juga menjadi sub-kontraktor untuk industri-industri pesawat terbang besar di dunia seperti Boeing, Airbus, General Dynamic, Fokker dan lain sebagainya. “Dengan penegasan dari PT DI maka semua berita di atas adalah HOAX!” (Robi/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!