Kamis, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 5 Juli 2018 08:15 wib
3.183 views
Bila Tak Mampu Beri Harapan ke Rakyat, Berhenti Saja sebagai Pengelola Negara
JAKARTA (voa-islam.com)- Salah satu aktivis senior sekaligus seorang politisi mengingatkan akan kehadiran Negara agar tidak lepas dari tanggungjawab kepada rakyatnya, terlebih ketika rakyatnya mengalami duka maka Negara diwajibkan hadir. Jangan mudah menunjukkan kealpaan untuk membantu rakyatnya.
“Mau punya informasi dari alien sekalipun, negara tdk boleh menghancurkan harapan banyak orang. Salah satunya: jangan mudah bilang menghentikan pencarian korban-korban kecelakaan laut, darat & udara. Itu bukan kerja namanya. Itu bikin negara absen alias tak hadir. #SketsaGerilyawan,” Indra J. Piliang mengingatkan, Rabu (4/7/2018), di akun Twitter pribadi miliknya.
Namun, apabila Negara tetap menunjukkan ketidaksanggupannya mengimplementasikan tanggungjawabnya atas rakyat, maka menurut Indra pemerintah sebagai pengelola Negara sebaiknya segera lempar handuk.
“Kembalinya Bu Nining setelah 1,5 tahun hilang di laut Selatan sebetulnya memberi pesan: jangan berhenti berharap, walau hanya dengan doa.
Kalau pemerintah dengan mudah tak lagi bisa memberi harapan; ya sudah berhenti ajalah. Mundur dari kerja.”
Memang kadang-kadang hal di luar obyektifitas kadang sulit dibuktikan ketika ada musibah yang menimpa rakyat. Namun begitu, seharusnya Negara tetap tunjukkan perannya sebagai penanggungjawab atas rakyatnya.
“Tak semua soal bisa dilarikan ke akal. Tan Malaka aja yang suhu materialisme, dialektika & logika tak bisa jelasin kenapa emaknya sering bangun malam hari untuk salat tahajud. Tapi Tan berani bikin kesimpulan besar atas fakta itu: Islam agama terbaik.
Tan ditanya, “Kenapa Islam adalah agama terbaik? Tan menjawab, “Karena aku melihat ibuku sering bangun malam untuk salat tahajud. Dan muka ibuku berseri-seri karena itu. Dan ibuku sehat, walau kurang tidur." Nah, skrg negara mau tidur pulas: tak lanjutkan pencarian korban?”
Apabila ingin dikaitkan peringatan Indra atas peran Negara dengan kejadian yang menimpa Indonesia belakangan ini, seperti di danau Toba maka dapat disimpulkan sementara bahwa rezim Joko Widodo sungguh diragukan perannya untuk maslahat kepada sanak keluarga karena menghentikan pencarian korban KM Sinar Bangun.
Rezim Jokowi melalui Menkomaritim juga dapat disimpulkan sementara bahwa sama saja telah “mematikan” harapan keluarga korban danau Toba.
Masih terdapat ratusan korban yang belum diangkat. Padahal kabarnya titik korban sudah terbaca oleh tim pencari. (Robi/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!