Senin, 27 Jumadil Awwal 1446 H / 22 Oktober 2018 23:28 wib
3.778 views
Anggota DPD Sebut Pelaku Pembakaran Bendera Tauhid di Garut Termasuk Biadab
JAKARTA (voa-islam.com) - Beredarnya video berisi belasan anggota Banser Garut membakar bendera hitam bertuliskan kalimat Tauhid, sungguh merupakan tindakan yang sangat tidak terpuji dan tergolong biadab. Mereka seharusnya paham, bahwasannya tulisan ataupun kalimat Tauhid harus dijaga.
Bukan seenaknya dikotori atau bahkan dibakar seperti itu, terlepas apapun yang menjadi alasannya. Apalagi saat pembakaran, dilakukan dengan sengaja direkam dan disebarkan, jelas itu adalah sebuah penghinaan.
Penegasan tersebut diungkapkan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) asal DKI Jakarta, Bang Dailami Firdaus, menyikapi kasus tersebut lewat bentuk keprihatinannya yang cukup mendalam.
“Jangan karena ketidaksukaan terhadap suatu Ormas, malahan menjadi pintu masuk untuk merusak persaudaraan sesama Muslim di Tanah Air,” kecam Bang Dailami Firdaus dalam keterangan tertulisnya Senin (22/10) malam.
Oleh karenanya, ia secara tegas sangat mengecam dan mengutuk keras tindakan biadab tersebut.
“Kenapa? Jelas-jelas, mereka sudah melakukan penodaan terhadap agama. Saya berharap Penggurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU) dapat menindak tegas kepada kader-kadernya yang melakukan tindakan pembakaran bendera dengan bertuliskan kalimat Tauhid,” papar pria yang juga dikenal sebagai intelektual Islam tersebut.
Bang Dailami Firdaus juga menghimbau kepada seluruh Ormas-ormas Islam lainnya, agar tidak terprovokasi dan memilih untuk menempuh jalur hukum. Perlihatkan kepada mereka semua bahwasannya Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin.
“Secara pribadi, saya berharap agar kejadian ini tidak terulang lagi dan kembali saya tekankan agar proses hukum berjalan secara profesional. Kita patuhi segala prosesnya dan kita sama-sama mendorong, agar peristiwa pembakaran bendera dengan kalimat tauhid itu, dapat diselesaikan secara utuh,” pungkasnya. [syahid/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!