Senin, 4 Jumadil Awwal 1446 H / 29 April 2019 19:51 wib
3.092 views
Ketua GNPF Ulama Bantah Tuduhan Moeldoko Soal Ijtimak Ulama III
JAKARTA (voa-islam.com) - Ketua umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Yusuf Muhammad Martak membantah pernyataan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang menyatakan bahwa penyelenggaraan Ijtimak Ulama III untuk menciptakan gerakan massa usai pemungutan suara Pemilu 2019.
"Ijtimak Ulama III itu bukan mau memobilisasi massa tapi semacam musyawarah, diskusi untuk menentukan arah dan nasib bangsa karena awalnya untuk merekomendasikan Prabowo dan pasangannya pun melalui ijtimak ulama kesatu dan kedua," ungkap pemilik restoran Arab Larazetta ini kepada voa-islam.com, Senin (29/4/2019) di Jakarta.
Ijtimak Ulama III ini menurut Yusuf hanya respon dari melihat situasi dan kondisi carut marutnya pilpres yang baru saja digelar pada 17 April 2019 lalu.
"Maka kita mengundang para ulama, para habaib, para tokoh nasional untuk mendiskusikan apa langkah-langkah yang akan kita ambil selanjutnya dan langkah yang kita ambil itu adalah langkah yang konstitusional," ujar Yusuf.
Lebih lanjut, Yusuf menegaskan bahwa Ijtimak Ulama III tidak ada agenda untuk membahas aksi turun ke jalan berupa people power jika pada tanggal 22 Mei nanti hasil perhitungan KPU menyatakan bahwa Prabowo kalah dalam pilpres. Namun jika nanti para ulama membahas persoalan tersebut, maka GNPF Ulama akan patuh pada keputusan para ulama.
"Seruan aksi people power itu sudah menjadi isu masyarakat banyak dan tidak kaitannya dengan Ijtimak Ulama III dan GNPF Ulama akan berdiskusi dengan para ulama terkait masalah ini," pungkas Yusuf.[fq/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!