Selasa, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 30 April 2019 23:03 wib
5.354 views
Pemilu 2019 Sudah Cacat Sejak Awal
JAKARTA (voa-islam.com)- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra melihat bahwa Pemilu kali ini sudah cacat sejak awal. Kecurangan yang direncanakan secara terstruktur. Kecurangan sudah terjadi sejak mulai dari perencanaan, sebelum pelaksanaan, pada saat pelaksanaan, dan setelah selesai pelaksanaan.
Mulai dari memasukan Daftar Pemilih Tetap (DPT) tambahan sebanyak 31 juta oleh Mendagri. #JanganCurangiIndonesia,” demikian cuitan Gerindra melalui akun Twitter resminya, Selasa (30/4/2019).
Dengan asumsi partisipasi pemilih sebesar 80 persen, maka DPT tambahan 31 juta, kata akun itu, setara dengan 20 persen suara sah. “Dengan mengutak-atik jumlah DPT, pihak penguasa sudah punya spare suara ‘cadangan’ yang sangat besar.”
Jumlahnya setidaknya setara dengan klaim kemenangan oleh lembaga survei sebesar 7-9 persen.
Begitu juga dengan kecurangan yang terjadi di lapangan. Pada tahap inilah kecurangan yang sangat massif dan terungkap di publik.
“Mulai dari pencoblosan surat suara atas paslon 01 di Malaysia, pertugas KPPS mencoblos sendiri surat suara, Bawaslu menemukan ribuan petugas KPPS yang tidak netral.”
Pun juga adanya 6,7 juta surat undangan yang tidak sampai ke tangan pemilih, banyaknya kertas suara yang tidak sampai, termasuk hilangnya TPS di wilayah yang diidentifikasi menjadi basis 02. Begitu juga saat hari H dan pasca pencoblosan.
Mulai dari perusakan dan pembakaran kertas suara, adanya penggelembungan suara di tingkat PPK, mengganti hasil perolehan suara di C1, dan yang paling banyak adalah kesalahan input data di KPU
“Untuk saudara Dimas, demokrasi bangsa Indonesia dalam bahaya. Demokrasi bangsa Indonesia sedang dibajak oleh kelompok oligarki yang ingin melanggengkan kekuasaan.
Dan saudara menutup mata akan itu, atau saudara buta?” demikian yang ditujukan salah satu warganet @dimas_rou66.
Berikut cuitan warganet itu: “data tak punya bilang curang.. kan munyuk namanya..”
Sebelumnya warganat itu mengomentari status Gerindra yang berbunyi: “Kepada penyelenggara pemilu dan para aparat, kalian wajib menjaga amanah rakyat dengan baik, tidak boleh ada kecurangan karena ada tekanan dan permintaan pihak-pihak yang ingin memanipulasi suara rakyat. #JanganCurangiIndonesia”
(Robi/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!