Sandiaga Uno Laporkan Langsung Dana Kampanye ke KPU, BPN Kumpulkan Rp213,2 Miliar

JAKARTA (voa-islam.com) - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga menyerahkan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) Pilpres 2019 kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Ruang Sumba Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis, 2 Mei 2019.

Penyerahan itu dilakukan langsung oleh calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno dengan didampingi Bendahara Umum BPN Thomas Djiwandono dan

Thomas mengungkapkan, dana kampanye yang berhasil dikumpulkan oleh BPN berjumlah Rp213,2 miliar dan tercatat sebagai dana penerimaan. “Dari total penerimaan tersebut, pengeluaran kami di angka Rp210,7 miliar rupiah,” kata Thomas.

Thomas menguraikan, penerimaan yang paling besar berasal dari pasangan calon sebesar Rp192,5 miliar. Sementara itu ada sumbangan perseorangan Rp 9,3 miliar, sumbangan kelompok Rp1,1 miliar dan sumbangan gabungan partai politik Rp4,8 miliar.

“Ini banyak sumbangan dari masyarakat, angkanya Rp9,3 miliar rupiah, kami berterimakasih sekali kepada masyarakat yang sudah membantu,” ucap Thomas.

Thomas juga menjelaskan, dari jumlah tersebut, pengeluaran terbesar BPN dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan alat peraga kampanye (APK) sebesar Rp60,8 miliar. Setelah itu rapat umum Rp33,7 miliar, pertemuan tatap muka Rp21 miliar, pertemuan terbatas Rp5,3 miliar, pembuatan desain alat peraga Rp8,8 miliar, dan kegiatan lain Rp40,96 miliar.

Sementara itu, calon wakil presiden Sandiaga Uno mengatakan, penyerahan LPPDK kepada KPU ini merupakan komitmen paslon nomor urut 02 dalam mewujudkan pemilu yang transparan, akuntabel dan terang benderang.

“Sesuai dengan komitmen kami, kami ingin mengikuti sebuah proses kontestasi demokrasi yang transparan, akuntabel, dan terang-benderang. Kami memastikan setiap bulan kami melaporkan dana kampanye kami walaupun tidak diharuskan oleh peraturan perundang-undangan oleh KPU. Hari ini kami menyerahkan laporan akhir dana kampanye kami,” ungkap Sandiaga.[fq/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Dugaan Kecurangan Terbesar Ada di Lima Provinsi Ini
• Alasan Tim IT 02 ke Bawaslu: Kecurangan Bisa Capai 30 Persen
• Indonesia Bukan Negara Curang
• Posisi Demokrat Paska AHY Bertemu Jokowi
• Bentuk TPF: Kalau Ada yang Enggan, Perlu Dicurigai
• PDIP, Gerindra, PKS Jadi 3 Besar Perolehan Suara DPRD DKI
• Kejahatan Besar Paska Pemilu, Fahri Dorong Investigasi Menyeluruh
• Bawa Bukti 73.715 Kesalahan Input Data, Relawan IT BPN Desak Bawaslu Hentikan Situng KPU