Sabtu, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 8 Juni 2019 12:05 wib
6.375 views
Politisi Demokrat Caper
JAKARTA (voa-islam.com)- Politisi Gerindra, Andre Rosiade meminta agar politisi Demokrat, Andi Arief menghentikan capernya (cari perhatian) ke Prabowo-Sandi secara terus menerus.
Kalah Demokrat mau gabung ke 01 atau pun @AgusYudhoyono mau jadi Menterinya Pak @jokowi, silahkan monggo. Kami enggak ada urusan mau menyampuri ataupun mau menyalahkan @AgusYudhoyono. Please deh jangan Caper melulu,” pintanya di dalam cuitannya, Jumat (7/6/2019).
Andi pun meresponnya, “Bener, jangan mencari kambing hitam apalagi gunakan akun anonim. Mohon berdebat secara terbuka jauh lebih baik. Sampaikan juga buat Pak Sandi Uno.”Politisi Gerindra lainnya, Vasco Ruseimy ikut bersuara. Ia tampak “menyentil” Andi.
“Muncul di BPN tidak pernah, tapi bicara seolah menjadi tim koalisi yang paling berjuang. Playing victim seolah 02 menyalahkan Partai Demokrat?” cuitan Vasco.
Andi disebutnya sedang berhalusinasi atas tudingan bahwa Prabowo-Sandi menyalahkan Demokrat. “Bagian yang mana 02 menyalahkan PD. Halu,” katanya, ketika mengomentari salah satu berita dengan judul: “Andi Arief: Prabowo-Sandi Kalah Terpuruk, tapi Salahkan PD, SBY dan AHY”.
Berikut cuitan Vasco atas komentarnya terhadap Andi:
“Pasangan 02 deklarasi capres-cawapres tanpa melibatkan Partai Demokrat, SBY dan AHY. Artinya, merasa kuat dan punya perhitungan sendiri untuk menang. Dalam kenyataannya kalah, terpuruk, malah menyalahkan Partai Demokrat, SBY, dan AHY. Ngambekpada kekuatan yang tidak dilibatkan," tulis Andi Arief dalam akun Twitter-nya, Jumat (7/6/2019).
Partai Demokrat, SBY, dan AHY ditinggal oleh deklarasi 02 hanya karena bilang, jika Pak Prabowo berpasangan dengan Sandi Uno, tidak memiliki peluang menang berdasar survei, dan menyarankan Pak Prabowo mencari cawapres lain agar kesempatan menang ada," ujarnya.
"Tidak ada pandangan subjektif pada Sandi Uno dari Partai Demokrat, SBY, dan AHY. Berdasarkan survei saat itu, Sandi Uno teridentifikasi politik SARA, sehingga sulit menang di Jateng dan Jatim, yang pemilihnya besar. Pak Prabowo keras kepala dan meninggalkan Demokrat. Kini terbukti," lanjut Andi.
(Robi/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!