Jum'at, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 14 Juni 2019 10:23 wib
4.793 views
Penjelasan Polri Soal Ini Berpotensi Belah Rakyat
JAKARTA (voa-islam.com)- Tidak lengkapnya penjelasan Polri mengakibatkan bias informasi tersebut dapat memperuncing polarisasi dan dikotomi yang membelah masyarakat antara kedua kubu pendukung 01 dan 02 atau 02 dan Polri. “KontraS ingin mengatakan bahwa sembilan nyawa yang melayang ini merenggut hak fundamental manusia,” demikian cuitan KontraS, Kamis (13/6/2019).
Pengungkapan kebenaran atas kematiannya, tak kalah penting dengan percobaan pembunuhan 4 tokoh publik yang mana tak dijelaskan juga oleh polisi motif dan tujuan rencana tersebut. Aparat kepolisian juga harus terbuka terkait pelanggaran hukum dan hak asasi manusia yang dilakukan oleh personilnya atau oleh siapa pun yang diduga ikut bertanggungjawab baik karena tindakan langsung maupun akibat dari pembiaran.
Kami menemukan informasi bahwa ada peserta aksi yang menjadi korban salah tangkap dan mengalami kekerasan. Polri sudah mengafirmasi soal pengeroyokan aparat polisi kepada peserta aksi.”
Namun, kata KontraS, sampai sekarang belum ada keterangan proses hukum terhadap anggota polisi yang terlibat.
Adanya korban dalam peristiwa ini seharusnya menjadi prioritas utama pemerintah dan aparat penegak hukum untuk mengusut lebih dalam aktor-aktor yang terlibat dan bertanggungjawab. Ketidakjelasan atau tidak detailnya informasi yang diberikan oleh Polisi mengakibatkan bias informasi dan asumsi di publik, seperti di bawah ini m.detik.com/news/video/190…
Polri menyebutkan personil aparat tidak menggunakan peluru tajam.” Sementara, informasi yang kami terima dari keluarga korban (keterangan dan foto/video) menyebut terdapat bekas luka tembak. Namun, hal itu luput disampaikan oleh Polri. Polisi juga tidak menyampaikan secara detail perihal penyebab kematian korban, mendalami peristiwa kematian (cth: reka peristiwa, uji balistik). “Namun, memilih untuk menyebut 9 korban yang tewas adalah terduga perusuh.
Ucapan Polri menyebut 9 korban tewas adalah perusuh, kami nilai terlalu dini sebab belum ada kepastian tentang keikutsertaan korban dalam aksi 21-22.”
Kemarin, KontraS merespon keterangan pers Polri dan TNI tentang perkembangan kerusuhan 21-22 Mei 2019. KontraS pun menuliskannya dalam bentuk catatan atas penyampaian Polri tersebut.
(Robi/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!