Jum'at, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 28 Juni 2019 21:09 wib
7.258 views
Kecewa tapi Menghormati MK, Fadli Singgung Pemimpin ‘Salesman” dan Amatiran
JAKARTA (voa-islam.com)- Sebagai bagian dari BPN (Badan Pemenangan Nasional) Prabowo-Sandi, juga sebagai salah satu pimpinan Gerindra, Fadli Zon mengaku kecewa mendengar putusan MK tersebut. “Bukti-bukti kecurangan yang kami sampaikan tak satupun yang diterima Mahkamah. Namun demikian, dalam konteks hukum dan ketatanegaraan, saya menghormati putusan tersebut,” akunya, di akun Twitter pribadi miliknya, Jumat.
Sebelumnya, Prabowo juga sudah menyampaikan pernyataan resmi menghormati putusan tersebut, meskipun keputusan tersebut sebenarnya mengecewakan. Ia menilai bahwa pernyataan Prabowo tadi malam itu sangat baik.
Pertama, Pak Prabowo mengungkapkan simpatinya atas kekecewaan yang dialami oleh para pendukungnya. Namun, beliau juga menyampaikan bahwa kita bagaimanapun harus patuh pada konstitusi.”
Terkait dengan soal keadilan, Prabowo disebutnya olehnya menyerahkan sepenuhnya soal kebenaran dan keadilan yang hakiki kepada Allah SWT. “Selanjutnya Pak @prabowo juga mengimbau agar para pendukungnya tetap bersemangat dalam berjuang untuk Indonesia. Kita ingin mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur.”
Kita, kata dia, ingin mewujudkan Indonesia yang sungguh-sungguh merdeka, merdeka secara politik, merdeka secara ekonomi, dan merdeka secara budaya. Kita ingin kekayaan Indonesia dinikmati seluruh rakyat Indonesia.
Kita ingin menghentikan mengalirnya kekayaan Indonesia lari ke luar negeri. Semua itu harus tetap diperjuangkan meskipun tidak berada di dalam pemerintahan. “Saya kira itu adalah pernyataan seorang negarawan. Sayangnya, bangsa ini telah kehilangan kesempatan dipimpin oleh seorang berkualitas negarawan, bukan ‘salesman’, amatiran, atau politikus yang sering bicara ngawur atau mengancam-ancam anak bangsanya sendiri.”
Ke depan, apa pun posisinya, ia kira kita semua harus sama-sama menjaga Indonesia. Dan untuk menjaga Indonesia kita bisa melakukannya dengan cara membuat lembaga parlemen kita tetap berfungsi. “Kita tidak ingin kembali ke zaman otoritarian dan hegemoni kekuasaan Pemerintah yang minus kontrol. Itu komitmen @Gerindra dan Pak @prabowo menjaga demokrasi untuk Indonesia.”
(Robi/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!