Pemilihan Calon Rektor Baru UI Juga Libatkan BNPT

JAKARTA (voa-islam.com) - Pendaftaran bakal calon rektor Universitas Indonesia (UI) resmi dibuka. Untuk mendapatkan calon rektor yang sesuai kritetia, Panitia Penjaringan dan Penyaringan Calon Rektor (P3CR), akan menggandeng beberapa lembaga pemerintahan, salah satunya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

"Kita melibatkan BNPT dalam hal ini untuk nasionalisme setia pada NKRI. Saya kira di situ sudah bisa terjawab," kata Ketua Panitia Khusus Pemilihan Rektor (Pansus Pilrek), Wiku Adisasmito.

Selain BNPT, pemilihan calon rektor ini juga akan melibatkan Badan Intelijen Negara (BIN) serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Tujuannya untuk menyelidiki latar belakang dan harta kekayaan yang dimiliki oleh calon rektor.

"Saya rasa dari proses keuangan itu PPATK. Kemudian ada laporan pajak dan lain-lain, semua sangat transparan. Kebetulan kan di dalam sendiri ada bagian dari Menteri Keuangan. Nanti sebagai calon pejabat negara wajib melaporkan harta kekayaan," tambahnya.

Selain itu, untuk mengetahui keadaan kejiwaan serta fisik bakal calon rektor, P3CR akan bekerja sama dengan beberapa lembaga kesehatan. Untuk kejiwaan, tim seleksi akan menggaet Lembaga Psikologi Terapan UI. Sedangkan untuk kesehatan fisik, tim seleksi akan bekerja sama dengan Rumah Sakit Angkatan Udara dan Rumah Sakit Angkatan Darat.

Lebih lanjut, Wiku mengatakan, seleksi pemilihan calon rektor ini akan dilakukan secara transparan. Oleh karenanya, dia meminta kepada awak media untuk memberitakan setiap proses seleksi mulai dari awal pendaftaran, hingga nanti nama calon rektor telah ditetapkan.

"Seleksi ini akan dilakukan setransparan mungkin. Jadi, saya minta kepada para wartawan ini untuk terus memberitakan proses seleksi. Jangan hanya nanti saat penetapan rektornya saja," pungkas Wiku.[gatra/fq/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Amnensty Harap Ada Mekanisme Eksternal Usut Pelanggaran HAM
• Threshold 20 Persen Buat Capres Indonesia Tersandera oleh Oligarki Politik dan Ekonomi
• Tak Ada Titik Terang, Bagaimana Nasib Novel Pasca TGPF Bentukan Kapolri?
• Jangan Harap ke DPR Hilangkan Pasal Karet
• Jamaah Haji dan Ucapan Terima Kasih di Badan Pesawat
• Mulai 11 Juli Harga Tiket Pesawat Turun 50 Persen
• Komnas HAM Teliti 40 Video untuk Ungkap Kerusuhan 22 Mei
• Habib Bahar bin Smith Divonis 3 Tahun Penjara