Janji Gelontorkan Triliunan Rupiah untuk Seniman Dikritisi

JAKARTA (voa-islam.com)- Salah satu artis, yang juga pernah menjadi pejabat daerah, Dicky Chandra mengomentari pengakuan para seniman yang menyatakan telah dijanjikan oleh Jokowi triliunan Rupiah untuk meningkatkan seni dan kebudayaan di Indonesia. Dalam komentarnya, menurut dia, harusnya yang lebih diperhatikan oleh pemerintah itu bukan saja seniman nasional, melainkan juga para seniman yang berada di daerah-daerah.

Wow! Para seniman Nasional mayoritas sudah makmur, seniman-seniman daerah yang harus diprioritaskan dalam kaitan pelestarian SENI budaya serta peningkatan industri kreatif berbasis audio visual yang cukup potensial dikembangkan,” demikian kata Dicky Chandra melalui akun Twitter-nya @dickychandra_, Kamis (18/7/2019).

Selain itu, Dicky juga mneyoroti penyalurannya. Ia mengingatkan, agar pemerintah lebih mawas dalam hal itu.

“Kalau tepat sasaran akan baik kalau tidak jadi proyek-proyek ga jelas,” komentarnya atas cuitan Dahnil Anzar Simanjuntak.

Sebelumnya Dahnil tampak mendukung adanya janji dari Jokowi tersebut. Ia merasa gembira. “Semoga para seniman bisa semakin makmur dan bisa berkarya lebih baik,” tulisnya, di akun Twitter-nya.

Lain dari itu, ia juga menyinggung para pengangguran yang belum dapat pekerjaan. Pun dengan yang disebutnya emak-emak dengan memperolah sembako murah.

“Kartu bea siswa untuk PT (perguruan tinggi)dll. Kita kawal.”

(Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Defisit BPJS, RR: Menkeu Jago Hanya Dongeng
• Mardani: Pejabat Publik Mesti Berakhlak Baik dan Ikuti Aturan yang Berlaku
• Pengamat: Idealnya Partai Pendukung Prawobo Menjadi Oposisi Pemerintah
• Partai Pendukung Prabowo-Sandi Sebaiknya jadi Oposisi dan Siapkan Pemimpin untuk 5 Tahun Mendatang
• PB PII: Angin Surga Kursi Menteri dari Tokoh Muda Jangan Janji Belaka
• Perusahaan Plat Merah Rajin Ngutang
• Bangun Infrastruktur Triliunan tapi Tak Jelas Hasil (Pendapatannya)
• Utang Salah Satu BUMN Ini Hampir 100 Triliun