Jum'at, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 26 Juli 2019 22:09 wib
6.350 views
Prabowo Bertemu Megawati: Strategi atau Negosiasi?
JAKARTA (voa-islam.com)- Salah satu mantan “elit” pendukung Prabowo “mengapresiasi” rekannya yang lain atas perubahan sikap atas apa yang terjadi belakangan ini. Berawal dari mendukung—memuji, yang kemudian berubah menjadi memakinya.
“Kira-kira orang seperti ini makanannya apa, ya?” Muhammad Said Didu mencuit, Jumat (26/7/2019).
Cuitan Said ini pun direspon oleh mantan Jubir Presiden Gusdur, Adhie Massardi. Kata Adhie, apa yang terjadi tersebut adalah bagian dari risiko seorang pemimpin.
“Rentan disalahpahami,” katanya. Sebagai contoh, ketika yang banyak yang tak paham ketika Nelaon Mandela bernegosiasi dengan Deklerk. Pimpinan rezim yang menjarakannya lebih dari 25 tahun lamanya.
Soekarno juga dicela karena kolaborasi dengan Dainipon. Begitu juga Gusdur. Only time will tell if I am right or I am wrong," cuitannya, mengutip The Beatles.
Cuitan Adhie diretwit oleh mantan Koordinator IT Prabowo-Sandi, Mustafa Nahrawardaya. Tak berapa lama, Mustafa mencuitkan, yang kemungkinan masih dalam konteks di atas.
“Prabowo punya rencana. Pemilih punya rencana. Jadi, jangan memaksakan kehendak,” katanya.
Politik itu, kata dia, memang tak bisa ditebak hanya karena apa yang dilihat dan didengar saat ini. Jika hanya demikian semata, sungguh kita sedang tidak berpolitik.
(Robi/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!