Polri Offset Menangani Demo Mahasiswa

JAKARTA (voa-islam.com)- Kisruh demonstrasi kemarin dan sebelumnya dinilai telah melampaui batas dalam menangani pendemo, baik kepada mahasiswa, dan boleh jadi kepada pelajar. Kedisiplinan Polri pun dipertanyakan dalam menangani para pendemo.

Mas Tito (*tepokjidat). Polisi sudah offset—pukuli adik-adik mahasiswa dengan brutal, off limit. Apa budget Polri yang besar itu tidak digunakan untuk meningkatkan profesionalisme dan disiplin Polisi,” kritik aktivis senior Rizal Ramli, Kamis (26/9/2019).

Sebagai doktor, Tito dinilai mampu menyelesaikan “kelakuan” anak buahnya. Dan Tito harusnya bisa menunjukkan lebih baik di bawah dirinya.

“Mas Tito cerdas, satu-satunya Kapolri bergelar Doktor. Kalau boleh usul: agar water-water canon lebih baik dipakai untuk memadamkan kebakaran hutan daripada semprotin  mahasiswa.”

Ketika ia menjadi salah satu pejabat di era Gusdur (alm), Rizal mengatakan bahwa ada cita-cita untuk polisi kita. Berwibawa dan pengayom seperti polisi di Inggris dan Bareskrimnya bagai Scodland Yard, profesional.

“Kok sebaliknya yang terjadi (*tepokjidat)?” Ia mengatakan bahwa keinginan atau cita-cita itu disampaikan Gusdur kepada dirinya pascapenghapusan Dwi Fungsi ABRI, memisahkan TNI dan Polri. Dan itu adalah impiannya Gusdur.

(Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Din Syamsuddin: Kematian Kader IMM Kendari, Musibah dan Tragedi Bagi Demokrasi Indonesia
• Rizal Ramli Sebut Polri Tidak Profesional Menangani Pendemo
• Ambulans Sempat Dituduh Bawa Batu, Pemprov DKI: Kita Minta Rehabilitasi Nama Baik
• Serap Aspirasi, PKS Silaturrahmi dengan Tokoh dan Ormas Islam
• Wanita Pembawa Anjing ke Masjid di Bogor Jalani Sidang Perdana
• Soal Ambulans Bawa Batu, Polisi Akui Ada Kesalahpahaman Informasi
• Akun Polda Metro Jaya Hapus Cuitan yang Tuduh Ambulans Pemprov DKI Bawa Batu
• Mardani Ingatkan Pemerintah Tak Buru-buru Pindahkan Ibu Kota