Jum'at, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 11 Oktober 2019 16:05 wib
4.566 views
Jadi Korban Kekerasan, Pengamat Terorisme Minta Wiranto Instropeksi Pernyataan Selama Ini
JAKARTA (voa-islam.com)—Pengamat terorisme dan intelijen, Harist Abu Ulya menilai penusukan kepada Wiranto merupakan tindak kriminal kekerasan yang bisa menimpa siapa saja.
“Kita sepakat untuk mengutuk setiap aksi kekerasan fisik terhadap semua anak bangsa. Dan kekerasan bisa saja aktornya adalah negara, oknum aparatur negara, atau dari sekelompok masyarakat bahkan bisa dari individu-individu masarakat terhadap sesama anak bangsa penghuni NKRI. Dan kasus yang menimpa Pak Wiranto menurut saya adalah salah satu contoh tindak kriminal kekerasan,” ungkap Harist dalam keterangan tertulis yang diterima Voa Islam, Jumat (11/10/2019).
Harist menjelaskan, sebagaimana kasus kekerasan lainnya, maka penusukan Wiranto juga perlu ditindak menurut ketentuan hukum yang berlaku.
“Bisa saja itu pelakunya adalah orang-orang yang secara personal benci kepada Wiranto sebagai Menkopolhukam yang selama ini di anggap membuat statemen politik yang tidak nyaman bagi sebagian nalar dan nurani publik, Bisa saja kasus kriminal ini seolah menjadi sangat penting karena yang di serang adalah seorang pejabat menteri meski jelang titik akhir jabatannya,” jelas Harits.
Untuk itu, lanjut Harist, kasus penusukan tersebut mestinya menjadi bahan instropeksi diri dan mawas diri bagi Wiranto. “Aksi kekerasan terhadap Pak Wiranto barangkali mengharuskan pribadi Wiranto untuk intropeksi diri dan mawas diri sebagai pejabat publik yang notabene abdi rakyat. Di samping kita juga tidak sepakat dengan segala bentuk aksi kekerasan oleh siapapun pelakunya,” kata Harist.
Harist kemudian membandingkan aksi kekerasan lainnya yang menimpa rakyat. “Tapi jika di bandingkan dengan kasus atau tragedi aksi kekerasan lainnya yang menimpa rakyat, maka apa yang di alami Wiranto suatu hal yang kecil. Rakyat masih banyak yang lebih menderita dan butuh perhatian lebih serius; pengungsi korban gempa Ambon, pengunsi dan korban penyerangan di wamena, korban meninggal dan luka-luka saat aksi demontrasi beberapa pekan lalu, dll,” papar Harist.
Seperti dikabarkan banyak media, Menkopolhukam Wiranto diserang oleh sepasang suami istri dengan menggunakan pisau saat melakukan kunjungan kerja di Menes, Banten, Kamis (10/10/2019). Akibat dari serangan ini, Wiranto harus menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta* [Syaf/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!