Mahfud MD Bantah Larang Penyebutan Kafir di Masjid

JAKARTA (voa-islam.com)—Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD membantah telah mengeluarkan larangan penyebutan kata kafir di dalam masjid.

Pada akun Twitter @mohmahfudmd, Senin (28/10/2019), ia mengatakan bohong besar jika ada informasi pelarangan tersebut. Mahfud mengaku setiap hari membaca surat al-Kahfi, al Waqiah, dan Al Kafiruun.

“Saya setiap hari membaca surat Kahfi, Surat Waqiah, dan Kafirun. Di situ ada kata kafir lebih 10 kali. Yang saya soal itu "mengkafirkan" orang yang hanya beda pendapat dan madzhab,” jelas Mahfud.

Menurut Mahfud MD, akibt polemik ini oleh sejumlah rekannya diminta izin untuk melaporkan akun-akun yang menyebut dirinya melarang penyebutan kafir di masjid.

“Ada juga teman minta izin akan laporkan beberapa akun yang bilang saya melarang bilang kafir di masjid. Itu bohong besar,” kata Mahfud.

Sebelumnya pada Jumat (25/10/2019) seusai melaksanakan shalat Jumat di Kemenko Polhukam Mahfud MD menyampaikan beberapa hal. Salah satunya meminta masjid perkantoran pemerintah tidak menyampaikan pesan-pesan permusuhan, adu domba.

“Masjid dan pengajian di kantor-kantor itu untuk membangun persaudaraan dan kesejukan. Tidak boleh mengadu domba, tidak boleh bersikap takfiri,” ujar Mahfud ketika itu.* [Syaf/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Tokoh Papua Heran OPM Tak Dilabeli Kelompok Radikal
• Mahfud MD Persilakan Kantor Bangun Rumah Ibadah Selain Masjid, Said Didu: Liburnya Ditukar Saja
• Pengamat: Ada yang 32 Tahun Berkuasa, Anaknya Tidak Dijadikan Walikota
• Akun Twitternya Like Konten Porno, Wakil Menteri Agama Ngaku Diretas
• Christ Wamea: Radikalisme Dianggap Momok, Padahal Kehancuran Ekonomi yang Jadi Momok
• Koreksi Pernyataan Mahfud MD, Diky Chandra: Ada Baiknya Tidak Bawa-bawa Nama Masjid dan Islam
• Wakil Menteri Harus Diisi Pejabat Karir, Adhie Massardi Kutip UU No 39/2008 Pasal 10
• Jabatan Wakil Menteri Dinilai Harus Diisi Pejabat Karir, Bukan Orang Dekat Presiden