Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
3.099 views

Indonesia Bonus Demografi, Pandemi 'Membajak' Mimpi Anak Muda

JAKARTA (voa-islam.com)--Pandemi Covid-19 saat ini dinilai telah 'membajak' bonus demografi dan mimpi anak-anak muda Indonesia, yang seharusnya bisa dinikmati sekarang, namun tiba-tiba krisis datang. 

Alhasil, generasi muda saat ini harus menanggung beban krisis 10-20 mendatang dan tidak banyak memiliki ruang gerak. Padahal ibarat bunga, mereka waktunya mekar, bukan layu sebelum berkembang.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia saat memberikan pengantar Gelora Talks dengan tema 76 Tahun Anugerah Kemerdekaan: Pemuda dan Mimpi Besarnya tentang Indonesia, Rabu (18/8/2021) petang. 

"Ketakutan akan varian-varian baru dari Corona dipenuhi oleh peristiwa-peristiwa tumbangnya satu persatu korporasi bisnis dan sangat mungkin juga dipenuhi oleh tumbangnya banyak pemerintahan di masa-masa yang akan datang. Kita lihat di Malaysia, perdana menterinya (Muhyidin Yassin, red) sudah mundur karena tidak kuat, tidak mampu memikul beban krisis yang sekarang ini," kata Anis Matta. 

Anis Matta pun membuat puisi untuk menggambarkan dan curahan isi hatinya atas kekuatirannya mengenai masa depan generasi muda Indonesia mendatang. Puisi tersebut diberinya judul 'Melawan Layu'. 

"Bisakah kita berlindung pada ingatan kemerdekaan, yang kini dibajak pandemi, yang menyerbu bagai hama, membunuh semua bunga di taman dan kita gugur di musim semi. Bisakah kita memanggil Chairil membaca puisinya sekali lagi, sebab kematian menari-nari disini dalam hening tanpa dentuman peluru dan kita masih tetap tak mengerti siapa musuh dalam perang ini," demikian penggalan puisinya. 

Anis Matta berharap pemuda harus tetap optimis dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini yang tidak diketahui kapan akan berakhir. Sebab, pemuda yang merupakan bonus demografi akan menjadi kekuatan utama bagi kebangkitan Indonesia.

"Apakah ini akan membajak mimpi saudara semuanya atau ini akan kita ubah menjadi satu peluang. Situasi di hari kemerdekaan ini menjadi tantangan, kita memiliki optimisme untuk menjadi tantangan ini sebagai peluang dan kebangkitan Indonesia," tegasnya. 

Diskusi ini dihadiri narasumber pengusaha muda dan penggiat Olahraga kalangan pemuda, Azrul Ananda, duo Pemain Sepak Bola Nasional & Ex Pemain Timnas PSSI Okto Maniani dan Titus Bonai, serta entrepreneur muda Indonesia Sally Giovanny. 

Azrul Ananda mengatakan, pandemi Covid-19 memang memberikan efek secara ekonomi, namun hal itu akan menjadi tantangan tersendiri. Setiap pemuda harus membuat planning atau perencanaan dalam hidupnya. 

"Intinya kita harus membuat planning yang paling penting. Kita akan menemukan jalan dari ketidakpastian. Seperti ketika saya membuat Liga Basket Pelajar (DBL), akhirnya kita buat produksi sendiri sepatu, bola, kaos dan lain-lain," kata Azrul, anak mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan ini. 

Sedangkan Sally Giovanny, pengusaha muda asal Bandung mengatakan, setiap pemuda harus berani melakukan inovasi dan bisa menyesuaikan dengan situasi yang terjadi sekarang seperti pandemi saat ini. 

"Sebenarnya bisnis saya dimulai berjualan kain kafan karena dibutuhkan setiap orang. Dari sini berkembang menjadi bisnis batik, karena bahan dasarnya sama katun. Ya, alhamdulillah bisnis batik terus berkembang seperti sekarang. Di masa pandemi ini, saya buat masker batik dan laku keras. Intinya, inovasi," kata Sally. 

Sementara Okto Maniani dan Titus Bonai mengatakan, mereka berdua harus melalui masa-masa sulit sebelumnya menjadi pemain sepak bola nasional dan masuk Timnas Indonesia. Sejak awal telah ditanamkan dalam dirinya untuk menjadi atlet Sepak Bola Timnas Indonesia.

"Saya sendiri jadi nelayan, jam 4 pagi saya jualan ikan di pasar. Singkat cerita kehidupan saya ini tidak berubah, saya harus jadi atlet, sementara kakak Tibo sudah jadi atlet. Motivator saya adalah abang senior saya yang main di Timnas di umur 17 tahun," ungkap Okto. 

Atas dasar itu, Okto Maniani mengaku termotivasi untuk berjuang keras masuk Timnas Nasional, meski postur tubuhnya tidak mendukung sebagai pemain sepak bola, namun dia memiliki keunggulan dalam kecepatan berlari dan gocekan dalam menggiring bola. 

"Saya harus kerja keras, lari di pantai, lari di gunung agar menjadi pemain profesional. Kita punya motivasi sendiri, banyak teman-teman saya di Jayapura juga sama, karena keterbatasan akses. Kita terus latihan-latihan agar punya fisik kuat," pungkas Otto.*[Ril/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X