Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
7.772 views

Musholatorium; Masjid Sekaligus Planetarium

KABUPATEN BANDUNG (voa-islam.com) - Tiga orang pekerja sibuk memasang lantai berbahan kayu di sebuah bangunan berkubah. Pada akhir pekan ini, bangunan model geodesic dome dengan pondasi berbentuk segi 10 itu direncanakan bakal diresmikan oleh Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaludin.

Oleh pemiliknya, Hendro Setyanto (43), bangunan itu dinamakan sebagai musholatorium, yakni Masjid Kubah Bentang An-Najm yang sekaligus bisa difungsikan untuk planetarium. Dengan modal sekitar Rp 600 juta yang kebanyakan berasal dari sumbangan, bangunan itu nyaris beres sejak mulai dirintis pada tiga tahun lalu.

"Kenapa musholatorium, karena konsep awalnya adalah musala atau masjid. Kalau mau membangun masjid kan biasanya mudah dapat sumbangan. Kemudian mau dinamakan masjidtorium, kok terdengar enggak enak," kata Hendro, terdengar bercanda tapi dengan mimik serius, di rumahnya, Kampung Areng RT 2 RW 12, Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Senin, 30 Oktober 2017.

Sebagai ahli astronomi yang menggagas komunitas Imah Noong untuk mewadahi para astronom amatir, dia mengisahkan, ide pendirian musholatorium bermula ketika para peneliti dari Badan Hisab-Rukyat Jawa Barat berkunjung ke Imah Noong di rumahnya. Para peneliti itu menanyakan keberadaan masjid terdekat kepada Hendro.

"Karena lokasinya terbatas, saya harus bikin konsep yang berbeda. Akhirnya, lahirlah konsep masjid planetarium. Saya menggagas konsep itu, dibantu oleh teman-teman dari arsitek Institut Teknologi Bandung untuk perencanaan desainnya. Khusus model kubahnya memang dari saya, biar enggak sama seperti masjid pada umumnya," ucapnya.

 

Melengkapi observatorium

Kehadiran musholatorium di Imah Noong itu melengkapi dua observatorium sederhana yang dibuat Hendro pada beberapa tahun lalu. Di Jabar, dia meyakini bahwa musholatorium itu adalah planetarium yang pertama. Soalnya, planetarium di Indonesia hanya ada lima tempat, yakni dua di Jakarta, lalu di Yogyakarta, Surabaya, dan Tenggarong.

"Dibandingkan planetarium lain, ini yang paling murah dan paling kecil. Diameternya hanya 6 meter, tapi cukup untuk menampung 40 orang. Sejak Ramadan kemarin, musolatorium ini juga sudah dipakai untuk solat berjamaah. Ada tempat khusus buat imam, jadi bentuknya enggak persis setengah lingkaran," tutur lulusan pria yang meraih gelar sarjana dan master astronomi dari ITB itu seperti dikutip dari pikiran-rakyat.com.

Menurut dia, yang membuat mahal pembuatan planetarium ialah pembangunan kubah dan penggunaan proyektornya. Proyektor buat musholatorium dipesan khusus dari Jepang, dengan lensa dari Rusia. "Awalnya saya ingin bikin proyektor sendiri, tapi beberapa kali uji coba itu gagal terus," akunya.

Sebelum diresmikan pada 5 November 2017, Hendro menyatakan bahwa uji coba penayangan film astronomi sudah dilakukan sampai 10 kali dalam sepekan terakhir ini. Uji coba penayangan film itu melibatkan anak-anak di sekitar Kampung Areng serta para pegiat astronomi. Dari uji coba musholatorium itu, dia mengakui masih diperlukan sejumlah penyempurnaan.

"Masukannya itu terutama dari sisi konten, karena film yang dipakai menggunakan bahasa Inggris. Kami lagi mempertimbangkan untuk di-dubbing dan sudah ada yang membantu buat jadi dubber-nya. Kemudian, di dalam itu ternyata gerah kalau ada banyak orang, padahal sudah ada ventilasinya. Jadi, perlu ada penghisap (blower) buat solusinya. Kalau malam sih enggak terasa gerah, karena di sini kan dingin," tuturnya.

 

Butuh film khusus

Film yang diputar di planetarium, terang dia, juga tidak mudah diperoleh, karena diperlukan film khusus buat diputar pada media yang berbentuk kubah. Sementara ini, Hendro baru memiliki 7 film untuk diputar, di antaranya ialah 3 film panjang berdurasi lebih dari 20 menit. Walaupun film-film itu dia peroleh dengan mengunduh secara gratis, prosesnya tidak dilakukan dengan mudah.

"Enggak sembarangan film bisa diputar di planetarium. Namun, kalau dulu planetarium dimanfaatkan untuk memutar film khusus bertema astronomi, maka seiring dengan perkembangan media digital sekarang ini film dengan tema lainnya, seperti pendidikan atau biologi, juga bisa diputar di planetarium," ucapnya.

Ke depan, dia berharap, konsep musolatorium dapat digunakan di sekolah-sekolah, sebagai solusi untuk mengatasi keterbatasan lahan di sekolah. Selain bisa untuk mushola atau masjid, musolatorium juga dapat digunakan sebagai medium peraga pendidikan bagi anak-anak sekolah.

"Kalau musolatorium yang ada di sini, mudah-mudahan kehadirannya ini bisa menjadi daya tarik eduwisata di Kampung Areng, yang tujuan akhirnya adalah untuk pemberdayaan masyarakat sekitar," tuturnya. [syahid/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Science lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X