Jum'at, 21 Jumadil Awwal 1446 H / 31 Maret 2023 10:50 wib
5.348 views
Musim Hujan di Indonesia Lebih Panjang, BRIN: Badai dan El Nino Berperan
JAKARTA (voa-islam.com) - Meskipun sebelumnya diprediksi akan memasuki musim pancaroba dan kemarau, Indonesia diperkirakan akan mengalami perpanjangan musim hujan akibat terbentuknya badai dan dampak El Nino.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa kemarau yang lebih kering akan lebih cepat datang ke Indonesia akibat El Nino. Akan tetapi, peneliti cuaca dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, memiliki pandangan yang berbeda.
Erma menjelaskan bahwa konvergensi angin di atas Jawa dan monsun Asia kembali menguat, sehingga ia tidak pernah menyebut saat ini sebagai musim kemarau atau pancaroba. Menurutnya, musim hujan bisa jadi akan mengalami perpanjangan.
“Konvergensi angin di atas Jawa dan monsun Asia kembali menguat. Itu mengapa saya tak pernah sebut sekarang ini musim kemarau atau pancaroba. Karena bisa jadi, musim hujan mengalami perpanjangan,” cuitnya dalam akun Twitter-nya, Minggu (26/03).
Ia menguraikan beberapa gejala fenomena perpanjangan musim hujan, termasuk pertumbuhan dan pergerakan vorteks di selatan Samudra Hindia, hujan yang persisten di berbagai wilayah di Jawa, El Nino yang tak merata, serta gelombang atmosfer Kelvin dan Equatorial Rossby yang menjadi penentu musim dalam lima tahun terakhir.
“Dinamika vorteks di selatan Samudra Hindia telah berperan menciptakan konvergensi meluas di Jawa,” ucapnya seperti dilansir inilah.com.
“Klaster awan meraksasa yang terbentuk dalam pusaran badai vorteks di Samudra Hindia ini kira-kira akan bergerak menuju kemana? Mungkinkah ia akan diam saja di sana? Coba perhatikan arah anginnya. Inilah fenomena ekstrem yang sudah saya ingatkan beberapa hari lalu,” tuturnya dalam kicauan terpisah.
Menurut Erma, dampak El Nino hanya akan mempercepat awal kemarau di Nusa Tenggara Timur (NTT), sedangkan wilayah lain di Indonesia belum akan mengalami kemarau. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia belum memasuki musim kemarau dan hujan akan terus berlangsung dalam waktu yang cukup lama.
Perpanjangan musim hujan ini membawa konsekuensi bagi Indonesia, terutama dalam hal mitigasi bencana. Wilayah yang biasanya mulai kering pada saat ini, seperti Jawa, diperkirakan akan mengalami hujan yang lebih intens dan lama. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya banjir dan tanah longsor, terutama di daerah rawan bencana.
Pemerintah dan masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang mungkin terjadi. Upaya yang dapat dilakukan meliputi pemantauan cuaca secara intensif, pengecekan saluran air, pengendalian pembangunan di daerah rawan bencana, serta pelaksanaan simulasi dan sosialisasi langkah-langkah evakuasi.
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!