Jum'at, 3 Jumadil Akhir 1446 H / 10 Mei 2024 16:41 wib
25.455 views
Ramadan dan Syawal Berlalu, Dimana Quran di Hatimu?
Oleh: Khamsiyatil Fajriyah
Ramadan telah 1 bulan berlalu. Bulan syawal akan segera berlalu. Syahdu dan meriahnya bulan yang dinantikan umat Islam, akan dirindukan dalam 11 bulan ke depan.
Suasana Ramadan dan Syawal tidak ada di bulan-bulan lain, tapi amalan-amalan salih bisa tetap kita lanjutkan. Puasa bisa kita lanjutkan dengan puasa senin kamis atau puasa daud. Salat sunah malam bisa kita lanjutkan dengan memperbanyak salat tahajud. Begitu pun dengan tilawah al Quran.
Bukankah target khatam sekali dalam sebulan tetap bisa dilakukan? Seharusnya begitu. Bulan Ramadan sebagai bulan kita melatih diri dengan amal-amal salih, bukti kelulusannya adalah dengan semakin bertambahnya ketakwaan saat bulan Syawal dan bulan-bulan selanjutnya. Apalagi untuk tilawah, membaca kalam Allah.
Dengan semakin cepat bergulirnya waktu, teknologi yang semakin canggih, namun kehidupan diatur oleh hawa nafsu menjadikan manusia semakin rapuh. Mental maupun fisiknya. Wajib kita merenungkan apa yang dinaskan oleh Allah.
"Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Alquran) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman."(QS Yunus [10]: 57
Teratur tilawah, akan menjadikan hidup seorang muslim tenang. Janji Allah pasti. Dengan dorongan keimanan, istikamah membaca al Quran menjadikan seseorang mendekat kepada Allah. Ketawakkalan hanya kepada Allah menjadikan seorang muslim optimis dan tenang menjalani hidupnya.
Menjadikan Al Quran sebagai petunjuk untuk diamalkan, menjadikan seorang muslim dilimpahi rahmat Allah, kebaikan dari Allah yang melimpah. Apalagi bila mengamalkannya untuk semua umat Islam sedunia. Karena banyak ayat Quran yang perintahnya harus ditegakkan oleh umat Islam sedunia.
Perintah menegakkan qisas, menjaga wilayah perbatasan negara muslim, jilid dan rajam bagi pelaku zina, mengumpulkan dan membagi zakat, pengaturan harta rampasan perang, berdakwah, berjihad dan lain-lain. Penjelasan seruan harus ditegakkan oleh seluruh umat Islam dalam hadis Rasulullah, pelaksana praktisnya adalah seorang imam atau kh4lif4h. Di kitab fikih, pelaksana sah hukum-hukum di atas adalah pemerintah yang sah dalam dalam pemerintahan yang sah dalam hukum syariat. Kita mengenal institusi pemerintahan itu bernama Khilafah.
Kembali ke judul, di manakah posisi Al Quranmu? Seharusnya al Quran secara fisik berada di posisi paling atas rak buku kita. Tapi bukan itu yang dimaksud, tetapi bagaimana kita memposisikan Al Quran. Sudahkah kita membacanya? Mentadabburinya? Mengamalkannya? Mendakwahkannya dan memperjuangkan agar tegak di muka bumi? Nurani kita sendirilah yang bisa menjawabnya. Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)
Ilustrasi: Google
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!