Senin, 27 Rabiul Akhir 1446 H / 11 Agutus 2014 19:05 wib
32.153 views
Ustadz Fuad Al Hazimi: JAS Dibentuk Karena Tak Setuju Dengan ISIS
BEKASI (voa-islam.com) - Berbeda sikap dengan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) dalam dukungan terhadap Deklarasi Khilafah Islam oleh Syaikh Abu Bakr Al Bahdady pada 1 Ramadhan 1435 Hijriah atau bertepatan dengan 29 Juli 2014 silam.
Pembentukan khilafah ini pada akhirnya disikapi berbeda oleh mayoritas anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) di tujuh wilayah. Enam wilayah menyatakan tak setuju dengan sikap Amir JAT Ustadz Abu Bakar Baasyir menyatakan membentuk Jamaah Asharusy Syariah (JAS) namun tetap menjaga hubungan baik dengan Ustadz Abu Bakar Baasyir.
Enam Perwakilan wilayah JAT itu kemudian membentuk JAS, yakni wilayah Nusra, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bengkulu. Sedangkan perwakilan JAT wilayah Banten masih wait and see, mengambil sikap tawaquf atau berdiam diri sambil mengamati kondisi terbaru ISIS.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun Voa_silam.com, pembentukan JAS ini berdasarkan pandangan Majelis Syariah Jamah Ansharut Tauhid yang terbelah menjadi dua, "Beberapa ustadz mendukung dan beberapa yang lain menolak, oleh karena itu terjadi berbagai diskusi dan Ustadz Abu Bakar Baasyir menetapkan bahwa seluruh anggota dan pegurus haruslah yang siap berbaiat kepada Khilafah Islamiyah. Namun dengan himbauan dengan tidak meninggalkan hidup berjamaah sebagai pengamalan hidup berjamaah pada 20 Ramadhan 1435 di kota Solo atau satu hari setelah Ustadz Abu menyatakan pernyataan sikap." demikian jelas Ustadz Fuad Al Hazimi.
Benar salah satu sebabnya adalah perbedaan pendapat soal ISIS, namun perlu digarisbawahi bawah kami akan tetap menghormati pendapat ustadz kami, Syaikh Abu Bakar Baasyir. Dan kami berjanji akan saling menghormati
"Benar salah satu sebabnya adalah perbedaan pendapat soal ISIS, namun perlu digarisbawahi bawah kami akan tetap menghormati pendapat ustadz kami, Syaikh Abu Bakar Baasyir. Dan kami berjanji akan saling menghormati karena kami adalah sesama muslim yang berkewajiban untuk saling menghormati. Jadi tidak ada permusuhan diantara kami." tambah Ustadz Fuad dengan bijak.
Ustadz Fuad Hazimi meyakinkan bahwa tidak ada sama sekali sikap JAS yang tidak menerima keabsahan khilafah sebagai berbeda kubu "Tidak ada sama sekali bahwa sikap kami (yang) tidak menerima keabsahan khilafah itu memiliki dasar-dasar syar'i yang kami yakini, dan tentunya tidak bisa disamakan bahwa setiap yang menolak berarti satu kubu, tidak. Masing-masing mewakili asalkan sunni.
Ustadz Fuad menutup penjelasannya dengan santun seraya mendukung kepada siapa saja yang berjuang menegakkan kalimat tauhid, "Dan kami sampaikan bahwa kami tetap mendukung dan tetap berhusnudzan kepada siapa saja yang berjuang menegakkan kalimat Laa ilaha ilallah Muhammadar Rasulullah dan tetap akan melaksanakan sabda Nabi Muhammad SAW Ad Diennu Nasihah, agama adalah saling nasehat menasehati," demikian tutupnya dengan penuh rasa persaudaraan. [adivammar/voa-islam.com]
Berita Terkait:
Jamaah Ansharusy Syariah (JAS) Dideklarasikan di Bekasi
Ustadz Fuad Al Hazimi: JAS Dibentuk Karena Tak Setuju Dengan ISIS
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!