Kamis, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 5 Februari 2015 09:43 wib
16.834 views
ISIS Akan Kehilangan Dukungan Umat Islam dan Ulama Dunia?
AMMAN (voa-islam.com) - Kemarahan menggelegak di seantero ibukota Jordania, Amman terhadap ISIS. Ulama muslim di seluruh dunia mengecam tindakan ISIS yang membakar hidup-hidup pilot Yordania. Bahkan, rakyat Jordania meminta kepada pemerintah membuka perbatasannya dengan Irak, agara bisa memerangi ISIS.
Pembunuhan atas nama Islam dengan membakarnya tidak bisa dibenarkan dalam bentuk apapun, ujar seorang ulama.
ISIS merilis video pada Selasa (3/2) yang memperlihatkan dalam sebuah foto pilot Mouath al-Kasaesbeh dibunuh dengan membakarnya hidup-hidup di dalam sebuah kandang.
Memang, pemerintah Yordania berpartisipasi dengan Amerika Serikat, mendorong untuk melakukan pengeboman markas ISIS. Ini yang membuat ISIS terhadap Yordania. Namun, tindakan yang dilakukan oleh ISIS membakar hidup-hidup pilot Yordania ini membuat seluruh dunia Islam, sebagian kehilangan simpati kepada ISIS.
Lembaga yang memiliki otoritas tertinggi Muslim Mesir yang berdiri 1000 tahun di Universitas Al-Azhar dan berafiliasi Muslim Sunni seluruh dunia mengeluarkan pernyataan dengan kemarahan yang sangat besar dan meyebut ISIS sebagai "Satanic Terorist" group.
Di Qatar, Ketua Asosiasi Ulama Muslim Internasional, yang dipimpin DR.Yusuf al-Qardhawi dengan jaringan menytakan pembakaran Kasaesbeh adalah bentuk tindakan kriminal berat.
"Asosiasi telah melukai Islam dan mereka tidak merepresentasikan Islam sedikitpun," kata Yusuf seperti dikutip Reuters (4/2).
ISIS bahkan mendalilkan dan memperbolehkan pembakaran atas kafir hingga mati hanya melalui Twitter yang kemudian bisa dianggap benar. Ulama senior dari hampir seluruh belahan dunia Islam mengecam aksi itu.
"Rasul, melawan pembunuhan manusia dengan api," kata Sheikh Hussien bin Shu'ayb, Kepala Departemen Islam Yaman.
Ulama Arab Saudi Salman al-Odah menulis melalui Twitternya, "Membakar adalah kejahatan keji dan ditolak oleh hukum Islam apapun penyebabnya." "Hal itu ditolak apakah terjadi pada individu atau kelompok, karena hanya Allah yang menyiksa dengan api."
Mengejutkan Seantero Arab
Ulama bersimpati, jika penyebab jihad lewat film atau pembunuhan keji malah akan merusak ISIS itu sendiri, kata salah satu ulama Al-Qaeda yang menguasai wilayah luas di Suriah dan Irak.
"Ini akan menghilangkan popularitas Islam sebagai agama yang penuh toleransi dan ampunan, bahkan di medan perang sekalipun tahanan diperlakukan dengan baik," kata Abu Sayaf, ulama Salafi Yordania yang dikenal sebagai Mohamed al-Shalabi yang menghabiskan hampir 10 tahun di penjara Yordania untuk aktifitas militan termasuk menyerang pasukan Amerika Serikat.
"Bahkan, saat ISIS bilang Mouath punya bom, dan membakar kami dan kami menghukumnya dengan cara yang ia lakukan, kami katakan OK. Tapi mengapa video itu ada dengan cara yang sangat mengejutkan. Metode ini telah merubah pandangan masyarakat terhadap mereka.
Mengutip Abdullah bin Muhammad al-Muhaysini, sebagai Jihadi Saudi Arab, mengatakan di Twitternya bahwa apa yang dilakukan kepada sang pilot membuat orang dan rakyat biasa menaruh simpati luar biasa kepada Kasaesbeh.
Namun, beberapa pendukung ISIS masih merayakan pencapaian mereka dengan membakar Kasaesbeh. Dalam sebuah cuitan di Twitter, dengan akun Suhaib mengatakan 'Kepada semua pilot yang ada dalam koalisi kafir melawan pasukan suci - perlu kalian tahu pesawat kalian mungkin jatuh dimisi berikutnya. Tidur nyenyak!!!"
Meskipun begitu, hampir seluruh masyarakat di Timur Tengah menyatakan tindakan tersebut sangat menjijikan.
"Pasukan negara Arab harus bergabung dan menghancurkan para pembunuh ini dan menyeret mereka satu persatu dan semuanya," kata Nawaf al-Dweik,43, seorang insinyur dari Ramalah.
Harian surat kabar al-Riyadh Arab Saudi menulis bahwa negara Islam telah "memperdalam kebiadaban dan pendekatan berdarah" dengan membakar Kasaesbeh. ISIS akan kehilangan dukungan dari Muslim dan Ulama dengan tindakan yang sangat kontroversi itu. (dimas/dbs/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!