Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
6.211 views

Benarkah yang Kita Butuhkan SDM Siap Kerja?

 

Oleh:

Eva Arlini, SE, Anggota Komunitas Revowriter

 

NAMA-NAMA menteri kabinet terbaru sudah diumumkan pasca pelantikan Presiden dan wakil Presiden RI masa tugas 2019 - 2024. Salah satu wajah baru dalam jajaran menteri adalah Nadiem Makarim. Beliau termasuk menteri yang paling disorot media. Masih muda, berusia sekitar 35 tahun, tampan dan berlatarbelakang pebisnis. Beliau didaulat oleh presiden untuk menduduki jabatan Menteru Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).

Saat memperkenalkan Nadiem sebagai Mendikbud, Presiden Jokowi berkata bahwa Nadiem bertanggung jawab untuk membantu meningkatkan sumber daya manusia (SDM). "Kita akan membuat terobosan yang signifikan dalam pengembangan SDM yang menyiapkan SDM siap kerja, siap usaha yang link and match antara pendidikan dan industri ada di wilayah Mas Nadiem," ucap Jokowi.

Di sisi lain, pidato pertama Mendikbud, Nadiem Makarim terdengar ‘unik’. Saat ditanya mengenai rencana kerja beliau dalam seratus hari pertama, beliau menjawab tidak ada. Beliau memilih untuk menjadi pendengar bagi kalangan pejabat senior yang ada di dunia pendidikan. Beliau bilang mau belajar terlebih dahulu. Meski baru dalam dunia pendidikan, beliau mengaku sebagai ‘murid’ yang pintar. Beliau berjanji akan cepat belajar.

Viralnya usaha Gojek milik Nadiem membuktikan kalau ia pebisnis handal. Tak berlebihan jika di pundak Nadiem dibebankan harapan terwujudnya SDM siap kerja. Namun merujuk pada pidato pertama Nadiem, sepertinya dia paham bahwa bertanggungjawab terhadap pendidikan di Indonesia bukan sekedar menghasilkan SDM siap kerja. Sehingga ia memilih untuk belajar terlebih dulu dengan para senior mengenai dunia baru yang akan digelutinya. Bicara target sistem pendidikan adalah soal terbentuknya manusia utuh yang bermanfaat bagi diri pribadi, orang lain dan terpenting adalah agama.

Sebagaimana amanah undang – undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal, bahwa tujuan utama sistem pendidikan Indonesia adalah  mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini senada dengan nasihat Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil kepada Nadiem, "Saya ingatkan satu hal bahwa pendidikan bukan hanya urusan mencari pekerjaan. Pendidikan menaikkan peradaban kita terhadap tantangan masa depan. Dua itu harus berimbang,"

Bayangkan bila para peserta didik hanya berorientasi pada dunia kerja, atau paling maksimal menjadi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), bagaimana negeri kita bisa mandiri? Bukankah sudah kita ketahui bersama kodisi kekayaan alam kita tercinta yang sebahagian besarnya dikuasasi pemilik modal asing. Sebagaimana yang pernah dikatakan oleh Ketua Wantim MUI, Din Syamsuddin di MUI Pusat, “79 persen dunia minyak dan gas Indonesia dikuasai oleh asing. 43 persen Chevron sendiri. Itulah dulu kita gugat UU Migas. Saya ikut di depan. Melangsungkan jihad konstitusi”. (https://www.voa-islam.com/read/politik-indonesia/2018/03/23/56850/79-persen-asing-kuasai-sda-indonesia-43-perusahaan-ini-yang-menguasainya/)

Sistem kapitalis yang sedang diberlakukan menimbulkan kesenjangan ekonomi yang parah. Direktur Eksekutif Megawati Institute (MI) Arif Budimanta mengungkapkan, kekayaan nasional Indonesia masih dikuasai segelintir orang. 10% orang terkaya di Indonesia menguasai 74,8% kekayaan nasional.

"Kekayaan nasional terkonsentrasi di segelintir penduduk. proporsi total kekayaan yang di kuasai 1% rumah tangga terkaya menguasai 45,4% kekayaan nasional," tuturnya. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3787540/arif-budimanta-1-orang-terkaya-ri-kuasai-45-kekayaan-nasional

Artinya, pekerjaan rumah (PR) perbaikan sistem pendidikan oleh Mendikbud harusnya tak hanya bertumpu untuk menghasilkan tenaga kerja yang siap mengabdi pada para pemilik modal. Sebab hal tersebut tidak akan menjadikan distribusi kesejahteraan merata untuk seluruh rakyat. Negara tidak akan maju dengan SDMnya yang bermental pekerja. Bukan mental pekerja yang kita butuhkan, tapi mental kemandirian.

Sebagaimana tujuan sistem pendidikan nasonal, kita butuh pribadi–pribadi yang mengagungkan Allah swt di atas manusia. Manusia yang bertakwa, tunduk patuh pada seluruh aturan Allah swt. Merekalah manusia-manusia yang berani membangun negerinya tanpa campur tangan asing. Merekalah manusia-manusia yang dapat mengembalikan peradaban gemilang, yaitu peradaban Islam. Wallahu a’lam bishawab.*

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Analysis lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X

Sabtu, 18/01/2025 09:04

ARI BP Rayakan Gencatan Senjata di Gaza