Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
3.596 views

Untung Bu Risma Bukan Gubernur DKI

 

Oleh:

Hersubeno Arief, Konsultan Media dan Politik

 

ANDAI saja hari-hari ini Tri Rismaharini (Risma) yang menjadi Gubernur DKI Jakarta, bisa dibayangkan apa yang terjadi.

Polisi dipastikan bakal kewalahan. Saking banyaknya netizen yang dilaporkan dan harus ditangkap. Penjara bakal penuh. Beban negara c/q Depkumham bakal kian berat menampung dan harus memberi makan para “penghina” Risma.

Gegara dianggap menghina Risma. Menyebut Risma seperti “kodok betina” di media sosial, Dzikria Dzatil asal Bogor, Jawa Barat dicokok dan digelandang polisi ke Surabaya.

Ibu tiga orang anak, termasuk seorang batita yang masih harus disusui itu harus meringkuk di penjara menunggu persidangan.

Ya… Dzikria melalui unggahan di akun facebooknya memajang foto Risma tengah duduk di tepi sebuah sungai (kolam?) dengan komentar “ Anjirrrrr…..asli ngakak habis….nemu nih sang legendaris kodok betina.”

Unggahan ini ternyata membuat Risma berang. ”Terus terang, itu pribadi saya, karena saya kalau kodok, berarti orangtua saya kodok. Saya tidak ingin orangtua saya direndahkan,” ujar Risma kepada wartawan.

Anehnya masalah pribadi itu dibawa-bawa menjadi urusan dinas. Dia memberi kuasa Kepala Biro Hukum Pemkot Surabaya mengadukan Dzikria ke polisi.

Langkah Risma inilah yang kemudian banyak disoal. Sejumlah aktivis melaporkan Risma ke lembaga ombudsman. Dia dinilai telah menyalahgunakan kewenangan ( abuse of power ).

Penghinaan seperti dituduhkan oleh Risma adalah delik aduan. Bila memang merasa terhina, sudah seharusnya Risma sendiri lah yang mengadukan. Bukan menggunakan biro hukum yang nota bene dibiayai oleh uang pajak rakyat.

Tidak siap menjadi pejabat publik

Banyak yang menilai Risma tidak/belum siap menjadi pejabat publik. Baperan dan emosional. Video dan link berita Risma memaki-maki bawahannya dengan kata-kata kasar kembali beredar luas di medsos.

Publik lantas membanding-bandingkan sikap Risma dengan Gubernur DKI Anies Baswedan. Dibandingkan dengan Anies, pem-buly-an terhadap Risma tak ada apa-apanya. Bagi Anies tiada hari, tanpa bully.

Rasanya terlalu banyak olok-olok yang disematkan kepada Anies. Mulai dari plesetan Gubernur menjadi “Gakbener” sampai yang lebih sadis lagi. You Name it!

Foto resmi Anies dengan pakaian dinas pernah dirisak. Wajahnya dibuat seperti Joker.Seorang penjahat psikopat berwajah badut yang tampil dalam serial komik Batman.

Reaksi Anies sangat berbeda dengan Risma. Dia hanya tersenyum dan mengaku tidak akan pernah melaporkan para penghinanya ke polisi.

Setiap warga negara, menurutnya berhak menyampaikan kritik. Seorang pejabat publik harus mau dikritik, harus. Bahkan dicaci maki pun harus biasa-biasa saja. Gak boleh baper.

“Kalau di wilayah publik jangan minta dipuji saja. Di wilayah publik itu harus siap dicaci maki, diminta turun atau naik. Itu prinsipnya sama. Dicaci tidak tumbang, dipuji tidak terbang,” tegas Anies.

Wajar bila publik kemudian membanding-bandingkan dengan Anies. Di kalangan pendukung pemerintah, Risma tampaknya didorong-dorong menjadi kompetitor Anies di Jakarta.

Foto-foto dan Risma yang terkesan “merakyat” beredar luas di medsos. Risma terlihat tengah mengatur lalu lintas di tengah derasnya hujan. Aksinya mengecek saluran gorong-gorong ketika kota Surabaya tengah kebanjiran, sampai foto yang kemudian dikomentari Dzikria.

Para penentang Anies mengusung narasi bila Risma menjadi Gubernur DKI Jakarta, dia akan menjadi “Goodbener.” Beda dengan Anies.

Risma sendiri tampaknya juga menunjukkan intensi yang sama. Secara tidak langsung dia menyerang Anies dengan menyatakan buruknya kualitas udara di Jakarta.

“Banyak warga Jakarta pindah ke Surabaya karena anaknya asma. Begitu ke Surabaya mereka enggak sakit lagi,” kata Risma saat jadi pembicara di Forum Indonesia Millenial Summit 2020 di Gedung Tribrata, Jalan Dharmawangsa, Jakarta (17/1).

Sayangnya klaim Risma ternyata salah. Media menunjukkan kualitas udara Jakarta lebih baik dibanding Surabaya. Hal itu merujuk pada Indeks Kualitas Udara atau Air Quality Indeks (AQI) dan polusi udara berdasarkan situs Airvisual.

Dari sisi personal branding kasus Dzikria jelas menjadi nilai minus bagi Risma. Sangat merugikan dan bisa menjadi penghalang ambisinya. Bila benar dia disiapkan dan ingin mendaki posisi lebih tinggi, termasuk sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Sikapnya yang temperamental. Tak bisa mengendalikan emosi di depan publik, menjadi angka merah di tengah branding dan marketing politik keberhasilannya membenahi kota Surabaya.

Yang perlu disadari oleh Risma dan para pendukungnya, bagi sebagian besar warga Jakarta, kenangan buruk bersama Ahok masih sulit dilupakan. Jangan sampai muncul Ahok baru yang kali ini dalam bentuk perempuan bernama Risma. End.*

Sumber: Facebook Hersubeno Arief

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Analysis lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X