Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
3.519 views

Virus Corona: Jangan Sampai Imun Terhadap Beritanya

 

Oleh:

Asyari Usman, Wartawan senior

 

LAMA-LAMA, orang bisa kebal (imun) dengan berita penyebaran virus Corona. Karena saking panjangnya rentang waktu wabah ini. Semoga kita semua tidak abai atau lengah. Sebab, virus itu sangat berbahaya. Belum ada obatnya meskipun para ahli kedokteran berlomba cepat untuk keluar sebagai penemu pertama. Kemudian menjadi duit besar.

Jangan sampai Anda imun (kebal) terhadap berita Corona. Jangan apatis dan tak peduli lagi. Kemudian mengendurkan semangat Anda untuk mendesak para penguasa negeri agar serius menghadapi virus ganas itu.

Ingat. Per sore kemarin (09/02/2020), sudah 908 orang yang meninggal dunia di seluruh dunia. Sebagian besar memang di China daratan, khususnya di Wuhan. Tetapi, korban meninggal sudah ada di luar Tiongkok. Jumlah korban jiwa Corona sudah melampaui korban jiwa virus SAR 2003 yang jumlahnya 774 orang.

Tujuh hari lalu (03/02/2020), update korban meninggal Corona hanya 362 orang. Sekarang bertambah 546, dalam seminggu saja. Angka 362 itu adalah kematian yang berlangsung dalam rentang 34 hari sejak virus Corona terdeteksi pertama kali di Wuhan pada 31 Desember 2019.

Dan, yang lebih mencemaskan, jumlah yang tertular mencapai 40,171 orang. Tujuh hari lalu, yang tertular masih 17,387. Bertambah 22,784. Artinya, multiplikasi peyebaran menjadi berlipat-lipat. Dan sangat valid kalau Anda menduga jumlah yang tertular bisa jadi lebih besar dari rilis resmi penguasa.

Sudahkan bisa dikatakan wabah Corona mencapai puncaknya? Wallahu a’lam. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terus saja mengeluarkan peringatan agar semua orang, semua negara, meningkatkan kewaspadaan dan langkah-langkah pencegahan.

Yang bisa berbahaya adalah perubahan persepsi dan sikap. Kalau berita penyebaran Corona mulai dinggap “biasa” saja, antara lain karena bosan atau tidak menarik lagi, maka persepsi orang tentang bahaya virus ganas tsb bisa berubah. Jika persepsi berubah, sikap pun bisa ikut berubah. Kewaspadaan menjadi luntur.

Bagaimana dengan kewaspadaan Indonesia?

Otoritas kesehatan Indonesia seharusnya menjadi ‘leader’ (panutan) dalam hal pembentukan persepsi, sikap, dan tindakan terkait penyebaran virus Corona yang disebut juga 2019-nCoV. Rakyat selayaknya mempercayai Kementerian Kesehatan dan para pejabat kuncinya.

Tetapi, koneksi langsung antara masyarakat dengan berita-berita atau analisis tentang Corona bisa menghasilkan dualisme panutan itu. Ini sudah terbukti pada hari-hari pertama penyebaran Corona. Rakyat, khususnya warga pengguna internet (netizen), sempat mengkritik keras tindakan pemerintah. Para netizen mendapatkan informasi di Internet tentang penularan dan mutasi cepat virus Corona. Mereka lebih percaya pada sumber non-pemerintah. Tentu ini sangat tidak baik.

Jadi, ada dua panutan dalam hal Corona. Pertama, pemerintah (kemenkes dan semua otoritas kesehatan). Kedua, berita-berita tentang Corona yang didapat dari sumber yang valid di Internet.

Berita tentang reaksi gencar dan tak main-main di negara-negara lain boleh jadi akan menumbuhkan anggapan bahwa pemerintah Indonesia cenderung lambat atau terlalu santai. Pemerintah bisa dianggap tidak kredibel.

Sangat bersyukur masih belum ada orang yang positif terkena Corona di sini. Ada ahli biologi UI yang mengatakan bahwa suhu panas di Indonesia kemungkinan menjadi penyebab virus Corona tidak mudah menyebar.

Kalau memang iya, beruntunglah para penguasa. Temperatur panas cukup membantu. Tetapi, teori suhu panas ini tentu tidak wajar untuk diandalkan sebagai benteng.*

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Analysis lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X