Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
3.504 views

Anomali Terowongan Silaturrahim

 

Oleh:

Ifa Mufida

Pemerintah Kebijakan Publik

 

SEBUAH berita ini cukup membuat rakyat bertanya-tanya. Karena tidak bisa dipikir secara nalar urgensitasnya. Pemerintah berencana membangun terowongan silaturrahim. Terowongan di bawah tanah ini akan menghubungkan Masjid Istiqlal dengan tetangganya Gereja Kathedral di Jakarta.

Seperti dikutip dari Wartaekonomi.co.id, Presiden Joko Widodo (Jokowi) merestui rencana prmbangunan terowongan bawah tanah yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Kathedral. Di sela peninjauan progres renovasi Masjid Istiqlal, Jum'at (7/2/2020), Jokowi menyebutkan bahwa terowongan ini merupakan simbol silaturahim antarkedua umat beragama.

Pembangunan terowongan ini akan sejalan dengan penyelesaian renovasi besar-besaran yang dilakukan di kompleks masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut. "Ada usulan dibuat terowongan dari Masjid Istiqlal ke Kathedral. Tadi sudah saya setujui. Ini menjadi terowongan silaturahim. Tidak kelihatan berseberangan tapi (terjalin) silaturahim," jelas Jokowi di kompleks Masjid Istiqlal, Jumat.

Menurut Tenaga Ahli Utama KSP Kedeputian Komunikasi Politik, Donny Gahral, ia menjelaskan, untuk sisi fungsionalnya, terowongan itu untuk mobilisasi jema'ah dari Istiqlal ke Katedral atau sebaliknya. Selain itu, Jokowi ingin menarasikan pesan toleransi melalui terowongan silaturahmi. Dia mengatakan terowongan merupakan simbol penghubung antar dua lokasi (Detiknews, 8/2/2020).

Total anggaran renovasi Masjid Istiqlal adalah Rp.475 miliar dan belum diketahui apakah dana pembangunan terowongan ini memakai dana renovasi atau dibuat dana tambahan. Pembangunan terowongan silaturahim ini harusnya ditinjau ulang oleh pemerintah. Berkenaan dengan urgensitasnya serta anomali arah pandangnya terhadap permasalahan umat.

Berkenan dengan tujuan pembangunannya yang dikatakan sebagai upaya mewujudkan toleransi di antara dua agama. Apakah memang benar demikian? Direktur Riset Setara Institute Halili mengatakan pembangunan terowongan Istiqlal-Katedral yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral tidak mengurangi urgensi pemerintah untuk menyelesaikan kasus pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan. “Terowongan secara simbolik barangkali kita tidak mungkin mengatakan tidak membutuhkan simbol perjumpaan antar satu agama. Tapi ada persoalan lebih serius,” kata Halili kepada Tempo, Jumat, 7 Februari 2020.

Masih menurut direktur Setara, Indonesia saat ini masih dihantui sejumlah persoalan ditengah kehidupan umat beragama. Setidaknya ada tiga persoalan yang mesti diselesaikan oleh level negara. Yaitu regulasi, kapasitas aparat dan penegakan hukum. Benar saja, selama ini sering ada pengkaburan makna toleransi. Bahkan ketimpangan dalam menilai toleransi. Seperti survey indeks kerukunan beragama yang sering dilakukan.

Di dalam Islam sendiri,  konsep toleransi untuk membangun kerukunan beragama dengan cara membiarkan pemeluk agama lain menjalankan aqidahnya tanpa diganggu. Sebagaimana di dalam Q.S. Al Kafirun. Khususnya ayat  yang artinya  "Bagimu agamamu bagiku agamaku".

Sebagaimana juga para sahabat pun pernah menolak beribadah di rumah ibadah agama lain karena khawatir dicontoh umatnya. Khalifah Umar bin Khattab ra ketika menaklukkan Palestina pernah ditawarin untuk sholat di dalam Gereja di Palestina, namun Khalifah menolak karena khawatir dijadikan sunnah oleh kaum Muslimin. Namun, Khalifah membiarkan dan menjamin keamanan setiap penduduk Non Muslim di Palestina dalam beribadah sesuai dengan keyakinannya.

Sikap toleran Kaum Muslimin ini dipuji oleh para pakar barat non muslim seperti sejarawan Kristen bernama Thomas Walker Arnold. TW Arnold menyampaika, "Perlakuan terhadap warga Kristen oleh pemerintahan Khilafah Turki Utsmani selama kurang lebih dua abad setelah penaklukan Yunani telah memberikan contoh toleransi keyakinan yang sebelumnya tidak dikenal di daratan Eropa…" (The Preaching of Islam: A History of the Propagation of the Muslim Faith, 1896, hal. 134).

Dengan demikian, justru umat Islam wajar bertanya apa tujuan pembangunan terowongan ini sebenarnya? Umat Islam sangat patut mewaspadai adanya maksud terselubung didalamnya. Terlebih pemerintah saat ini memang sedang gencar mempromosikan moderasi agama yang sejatinya adalah liberalisasi agama. Mereka mengatasnamakan Islam moderat, yang dianggap sebagai jalan tengah antara Islam radikal dan Islam liberal.

Paham pluralisme yang dihembuskan adalah bahwa keyakinan dan agama yang beragam  itu hanyalah kulit luarnya. Sedang esensi didalamnya, semuanya bermuara pada tujuan yang sama. Esensinya adalah menyembah kepada Tuhan yang Maha Esa, hanya caranya saja yang berbeda. Karenanya menurut penganut pluralisme, tidak ada yang boleh mengklaim agamanya yang paling benar. Sebab semua agama memiliki kebenaran yang diyakini oleh pemeluknya.

Umat Islam harus berhati-hati dengan Ide sesat ini. Tersebab Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman di dalam surat QS. Al-Imran:19 yang berbunyi," Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam". Maka dengan demikian umat Islam harus yakin dengan kebenaran Islam secara totalitas, sebagai bentuk keimanan kita kepada Allah SWT.

Bahkan Allah SWT telah memberikan tuntutan bahwa siapa saja yang mencari agama selain Islam maka mereka akan menjadi orang yang paling merugi. Sebagaimana firman Allah, "Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi."(QS.Ali Imran [3]:85).

Dengan demikian umat Islam harus berhati-hati dengan segala upaya yang mengarah kepada leberalisasi umat salah satunya berkedok terowongan silaturahim. Sebagaimana juga sebelumnya menyebar tafsir moderat yang dipaksakan di kalangan kaum muslimin. Hal ini adalah penyesatan yang nyata atas mana moderasi. Sungguh ini bukan moderasi tetapi adalah "modarisasi" (pembunuhan) Islam yang sesungguhnya.

Islam mengakui pluralitas, karena itu adalah sesuatu yang pasti ada. Namun, dalam hal akidah serta ritual ibadah, prinsip umat Islam harus tegas sebagaimama penjelasan di dalam Q.S Al-Kafirun. Di dalam Islam, telah jelas mana yang haq dan mana yang bathil. Tidak ada kompromi di dalam aqidah dan ibadah. Oleh karena itu, setiap upaya menggelindingkan kebijakan pluralisme wajib kita tahan. Tersebab dikhawatirkan akan ada kebijakan selanjutnya yang lebih berbahaya. Terlebih, hal tersebut dikhawatirkan akan semakin menjauhkan umat Islam dari Islam kaffah.Wallahu a'lam bishawab .*

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Analysis lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X