Survei: 37 Persen remaja Yahudi AS Bersimpati Pada HamasSabtu, 23 Nov 2024 20:25 |
Oleh: Dr. Muhammad Yusran Hadi, Lc., MA.*
Ramadhan merupakan syahrul Qur’an (bulan Al-Qur’an). Dinamakan syahrul Qur’an karena Al-Quran diturunkan pertama kali pada bulan Ramadhan. Allah Swt berfirman: “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).” (Al-Baqarah: 185).
Allah swt juga berfirman:
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh Kamilah yang memberi peringatan.” (Ad-Dukhan: 3). Allah swt juga berfirman: “Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al-Qur’an) pada lailatul qadar.” (QS. Al-Qadr: 1)
Oleh karena itu, amalan yang paling utama dilakukan pada bulan Ramadhan setelah puasa adalah tadaarus al-Quran (berinteraksi dengan al-Quran) dengan cara membaca, memahami, mentadabburi, mengkhatamkan, menghafal, mempelajari dan mengajarkan al-Quran.
Inilah yang dicontohkan oleh Nabi saw sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu bahwa pada bulan Ramadhan Nabi saw selalu bertadarus Al-Qur’an dengan Jibril ‘alaihis salam (HR. Al-Bukhari). Makna ruhiah inilah yang dipahami oleh para ulama salafusshalih sehingga mereka meninggalkan sementara aktivitas pengajian mereka selama ini hanya untuk berinteraksi dengan Al-Qur’an pada bulan Ramadhan.
Maka, sudah sepatutnya kita mengisi hari-hari Ramadhan ini dengan bertadarus Al-Qur’an (berinteraksi dengan Al-Qur’an) mengikuti petunjuk Sunnah Nabi saw. Terlebih lagi bulan Ramadhan memiliki berbagai keutamaan di antaranya disediakan mega bonus pahala bagi orang yang mengisi hari-harinya dengan ibadah dan amal shalih.
Sebagai bulan Al-Qur’an, Ramadhan mengingatkan kita beriman untuk memperkokoh komitmen iman kita terhadap Al-Qur’an. Membuktikan keyakinan dan ucapan iman kita kepada Al-Qur’an. Iman itu tidak hanya keyakinan dan ucapan saja, namun juga perbuatan yang membuktikan keyakinan dan ucapan tersebut.
Tadarus Al-Qur’an
Bulan Ramadhan ini saat yang tepat untuk kita mempertegas kembali komitmen kita sebagai seorang muslim terhadap Al-Qur’an. Banyak hal yang dapat kita lakukan dalam rangka tadarus Al-Qur’an, di antaranya:
Pertama, memperbanyak membaca Al-Qur’an dan mengkhatamnkannya. Hendaklah kita membaca Al-Qur’an setiap harinya di bulan Ramadhan. Minimal mampu membaca 1 juz setiap harinya. Maka, dalam sebulan kita mampu mengkhatamkan Al-Qur’an. Tentu ini tidak sulit dengan bacaan tartil, hanya memakan waktu sekitar 30 atau 45 menit untuk satu juz. Masih banyak waktu tersisa (baca: 23 jam lagi) yang bisa kita gunakan untuk urusan dunia.
Anehnya, kita mampu membaca buku novel, komik, cerpen, motivasi, pelajaran/mata kuliah, dan lainnya selama berjam-jam dalam sehari, bahkan mengkhatamkannya dalam waktu 2 atau 3 hari. Namun kita tidak mampu membaca 1 juz Al-Qur’an dalam sehari. Kita mampu membaca koran dan berita/tulisan online setiap hari, namun kita tidak mampu membaca Al-Qur’an setiap hari. Bahkan kita tidak mampu mengkhatamkannya dalam beberapa hari sebagaimana dilakukan oleh para ulama salafusshalih. Padahal membaca Al-Qur’an itu ibadah. Tidak demikian halnya dengan membaca novel, komik, koran, majalah, berita/tulisan online, medsos dan sebagainya.
Kedua, memahami makna dan mentadabburi (menghayati) ayat-ayat Al-Qur’an. Memahami dan mentadabbarui Al-Qur’an penting dilakukan oleh setiap muslim, agar ia paham apa yang dibaca dari Al-Qur’an sehingga kita mendapat ilmu/petunjuk dan dapat mengamalkannya. Memahami Al-Qur’an dapat dilakukan dengan membaca terjemahan dan tafsir Al-Qur’an, baik secara perkata maupun perkalimat dari ayat-ayat Al-Qur’an.
Mentadabburi kisah-kisah dalam Al-Qur’an tujuannya untuk mengambil ibrah dan manfaat untuk kehidupan kita saat ini. Kemampuan kita untuk memahami dan merenungkan suatu bacaan buku, baik itu novel, cerpen, komik, pelajaran/mata kuliah dan sebagainya, jangan sampaikan mengalahkan kemampuan kita untuk memahami dan merenungkan makna ayat-ayat yang disampaikan oleh Al-Qur’an. Al-Qur’an merupakan petunjuk hidup, sumber hukum dan inspirasi bagi seorang muslim.
Ketiga, menghafal Al-Qur’an. Hendaklah seorang muslim itu hafal Al-Qur’an. Minimal surat-surat pendek. Kalau bisa, hafal 30 juz. Tentu ini paling baik dan dan sangat digalakkan karena mendapat banyak keutamaan menghafal Al-Qur’an. Kalaupun tidak menghafal 30 juz, paling kurang kita mampu hafal juz 30 (juz ‘amma) yang berisi surat-surat pendek untuk dibaca dalam shalat. Jangan sampai kalah hafalan al-Qur’an dengan anak-anak saat ini. Anak-anak saat ini banyak yang mampu menghafal juz 30.
Para ulama salafush shalih mampu menghafal Al-Qur’an dalam usia anak-anak. seperti imam Syafi’i yang hafal Al-Qur’an sejak umur 7 tahun. Begitu pula semua ulama terdahulu lainnya. Itulah modal kesuksesan mereka di dunia dan di akhirat, sehingga mengantarkan mereka menjadi seorang ulama dan menjadi hamba Allah yang bertakwa.
Sangat disayangkan, jika seseorang mampu menghafal lagu-lagu, namun ia tidak mampu menghafal Al-Qur’an, walaupun beberapa surat saja. Padahal lagu/musik tidak ada manfaat, bahkan dilarang karena melalaikan dan membawa kepada maksiat. Bahkan kita merasa tenang dan terhibur dengan lagu dan musik, namun kita tidak merasa tenang dengan membaca dan mendengar Al-Qur’an. Padahal Allah berfirman: ”...Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang”. (Q.S Ar-Ra’d: 28).
Keempat, mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya, baik bacaannya maupun isi kandungannya. Sebagai petunjuk hidup manusia, Al-Qur’an mengatur berbagai aturan dan hukum dalam segala aspek kehidupan manusia, baik agama, ekonomi, politik, sosial dan sebagainya. Begitu pula Al-Qur’an mengajarkan berbagai disiplin ilmu dan adab.Semua kehidupan manusia baik di dunia maupun akhirat telah diatur dalam Al-Qur’an. Tujuannya, agar mendatangkan kemaslahatan dan menolak kemudharatan bagi manusia. Kita bisa mempelajari Al-Qur’an dengan berbagai disiplin ilmu syariat yang bersumber darinya seperti Tauhid, Aqidah, Tafsir, Hadits, Fiqh, Ushul Fiqh, dan sebagainya.
Keutamaan Tadarus Al-Quran
Banyak keutamaan yang disediakan Allah swt bagi orang yang bertadarus Al-Qur’an, di antaranya:
Pertama: Mendapat syafaat (pertolongan) pada hari Kiamat. Rasulullah Saw sabda: ”Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya Al-Qur’an akan datang pada hari Kiamat memberikan syafaat kepada orang yang membacanya.” (HR. Muslim).
Kedua: Membela orang yang mengamalkannya di dunia pada hari Kiamat. Rasulullah saw bersabda: ”Al-Qur’an dan ahlinya yaitu orang yang mengamalkannya di dunia, akan di datangkan pada hari Kiamat, di dahului oleh surat Al-Baqarah dan Ali Imran, keduanya akan membela orang yang menagmalkannya.” (HR. Muslim).
Ketiga: Menjadi orang yang terbaik. Rasulullah saw bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Quran dan yang mengajarkannya.” (HR. Bukhari).
Keempat: Disediakan tempat di surga bersama dengan para malaikat yang suci. Rasulullah saw bersabda: “Orang yang pandai membaca Al-Quran akan ditempatkan bersama kelompok para Malaikat yang mulia dan terpuji. Adapun orang yang terbata-bata dan sulit membacanya akan mendapat dua pahala.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Kelima: Mengangkat derajat. Rasulullah saw bersabda: ”Sesungguhnya dengan Al-Qur’an ini, Allah mengangkat derajat beberapa kaum dan merendahkan beberapa kaum yang lain.” (HR. Muslim).
Keenam: Mendapat pahala yang berlipat ganda. Rasulullah Saw bersabda: ”Barangsiapa yang membaca satu huruf Kitabullah (al-Quran) maka ia mendapat satu kebaikan, sedang satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan bahwa ”alif laam miim” itu satu huruf, tetapi alif itu satu huruf, laam itu satu huruf dan miim itu satu huruf.” (HR. At-Tirmizi).
Ketujuh: Mendapatkan rahmat, sakinah (ketenangan jiwa) dan pujian dari Allah swt. Rasulullah saw bersabda: “Tidaklah suatu kaum berkumpul dalam salah satu rumah Allah (masjid) untuk membaca Kitabullah (al-Quran) dan bertadarus Al-Quran, melainkan ketenangan akan turun kepada mereka, mereka diliputi oleh rahmat, dikelilingi oleh para malaikat, dan Allah menyebut nama-nama mereka di hadapan para Malaikat yang ada di sisi-Nya.” (HR. Muslim).
Itulah keutamaan tadarus Al-Qur’an. Terlebih lagi pada bulan Ramadhan yang memiliki berbagai keutamaan yang tidak dimiliki oleh bulan-bulan lainnya. Bulan Ramadhan merupakan bulan dilipatgandakan pahala ibadah. Maka, tadarus Al-Qur’an di bulan Ramadhan lebih banyak pahalanya dibandingkan bulan-bulan lainnya. Sangatlah rugi orang yang tidak tadarus Al-Qur’an khususnya di bulan Ramadhan ini.
Oleh karena itu, momentum bulan Ramadhan sangat penting untuk dimanfaatkan. Berbagai kelebihan dan keutamaan Ramadhan, sejatinya mampu memotivasi kita untuk intensif berinteraksi dengan Al-Qur’an. Sungguh sangat disayangkan, bila dalam bulan yang penuh kemuliaan dan keberkahan ini kita tidak membaca Al-Qur’an dan tidak mampu mengkhatamkannya. Jadi kapan lagi membaca dan mengkhatamkan Al-Qur’an jika bukan sekarang di bulan Ramadhan? Sudah dapat dipastikan kita akan lebih malas lagi membaca Al-Qur’an pada bulan lainnya dengan berbagai dalih kesibukan dunia.
Kini saatnya, momentum Ramadhan dijadikan momentum untuk memperbaiki dan meningkatkan hubungan kita dengan Al-Quran. Bukankah ukuran kebaikan seseorang tergantung dengan tingkat interaksinya dengan Al-Qur’an seperti yang dinyatakan dalam hadits , “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya” (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Mempelajari dan mengajarkan disini tidak terbatas dalam konteks bacaan, tetapi lebih dari itu yaitu mempelajari dan mengajarkan ajaran Al-Qur’an secara utuh dan menyeluruh sehingga dapat diamalkan.
Bahkan posisi dan kedudukan seseorang di dalam surga juga terkait erat dengan tingkat interaksinya dengan Al-Qur’an. Pada hari kiamat nanti setiap orang yang membaca Al-Qur’an di dunia akan diminta untuk membacakan Al-Qur’an sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Dikatakan kepada ahlu Al-Qur’an: “Bacalah, naiklah (pada tangga surga sesuai dengan kadar hafalanmu dari Al-Qur’an), dan bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membacanya secara tartil di dunia. Sesungguhnya kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca.” (HR. Abu Daud dan At-Tirmizi).
Kebahagiaan dan penderitaan seseorang di dunia dan akhirat sangat ditentukan dengan sejauh mana hubungan seseorang dengan Al-Qur’an selama di dunia ini. Semakin dekat seseorang dengan Al-Quran, maka ia akan berbahagia di dunia dan di akhirat. Namun sebaliknya, semakin jauh seseorang dengan Al-Qur’an, maka ia akan menderita di dunia dan akhirat. Maka, sudah sepatutnya bagi seorang muslim untuk berteman dekat dan selalu berinteraksi dengan Al-Qur’an, karena Al-Qur’an berfungsi sebagai pedoman hidup dan petunjuk untuk mencapai kebahagian di dunia dan akhirat.
Akhirnya, marilah kita manfaatkan hari-hari di bulan Ramadhan ini dengan melakukan berbagai aktivitas ibadah, khususnya tadarus Al-Qur’an. Bulan Ramadhan adalah bulan Al-Qur’an, maka sudah sepatutnya kita memberi perhatian lebih kepada Al-Qur’an pada bulan yang mulia ini, baik dengan membaca, mempelajari, memahami, mentadabburi, menghafal, mempelajari maupun mengajarkannya. Salah satu indikator keberhasilan Ramadhan seseorang adalah adanya komitmennya kepada Al-Qur’an yang semakin kuat setelah Ramadhan. Semoga kita berhasil meraih berbagai keutamaan yang disediakan di bulan Ramadhan dan keutamaan tadarus Al-Quran. Aamiin..!
*Penulis adalah Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Aceh, Ketua Jaringan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) Aceh, dan anggota Ikatan Ulama dan Da'i Asia Tenggara.
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com