Sabtu, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 16 Mei 2015 09:48 wib
4.349 views
Pengadilan New York Vonis Penjara Seumur Hidup pada Pembantu Syaikh Usamah, Khalid Fawwaz
AMERIKA SERIKAT (voa-islma.com) - Sebuah pengadilan New York menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada Khalid al-Fawwaz pada hari Jum'at (15/5/2015) atas tuduhan perannya dalam pemboman Al-Qaidah di kedutaan besar AS di Afrika Timur tahun 1998 yang menewaskan 224 orang.
Fawwaz, 52 tahun, yang digambarkan di pengadilan sebagai salah satu letnan paling terpercaya dari almarhum pemimpin Al-Qaidah Syikah Usamah Bin Ladin, dinyatakan bersalah pada Februari setelah lima pekan peradilan.
Pemboman kedutaan AS di Nairobi dan Dar es Salaam pada 7 Agustus 1998, yang melukai lebih dari 5.000 orang, menandai serangan besar pertama dalam perang Al-Qaidah terhadap Amerika Serikat.
Hakim Federal Lewis Kaplan menjatuhkan hukuman seumur hidup terhadap Fawwaz, yang dinyatakan bersalah atas empat tuduhan konspirasi untuk membunuh orang Amerika dan menghancurkan propertinya.
Fawwas yang ditangkap di London pada September 1998 dan telah menghabiskan 16 tahun dalam tahanan, sebagian besar untuk perlawanan ekstradisi ke Amerika Serikat.
Jaksa AS mengatakan Fawwaz menuju ke salah satu kamp pelatihan Al-Qaidah di pegunungan Afghanistan, memimpin sel jihad di Kenya, dan menghabiskan bertahun-tahun membentuk dan menyebarluaskan pesan Al-Qaidah dari London, termasuk fatwa Syaikh Usamah Bin Ladin tahun 1998 yang mendesak pendukungnya untuk membunuh orang Amerika di seluruh dunia.
"Fawwaz adalah salah satu letnan yang awal dan paling terpercaya Usama Bin Ladin," kata Jaksa AS Preet Bharara setelah keputusannya.
Fawwaz, katanya, adalah orang kesembilan dalam daftar 107 anggota awal Al-Qaidah.
Pengacara Fawwasz, Bobbi Sternheim, mengatakan sebaliknya, menggambarkan kliennya sebagai tidak lebih dari seorang pria "tenang dan damai" yang mengabdikan hidupnya untuk reformasi damai di tanah airnya.
Sternheim mengaku Fawwaz tidak pernah berbagi pandangan kekerasan Bin Laden dan Al-Qaidah, tidak pernah menjadi anggota Al-Qaidah dan hanya tertarik dalam memerangi korupsi di Arab Saudi. (st/AFP)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!