Selasa, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 15 Maret 2016 08:45 wib
6.890 views
Presiden Rusia Vladimir Putin Perintahkan Tarik Mundur Sebagian Pasukannya dari Suriah
MOSKOW, RUSIA (voa-islam.com) - Rusia akan menarik keluar "bagian utama" dari pasukannya dari Suriah, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Senin (14/3/2016), mengklaim bahwa ia ingin mengabdikan tenaganya untuk menengahi kesepakatan perdamaian di negara itu.
Namun, Moskow mengatakan akan terus menjaga kehadiran militer mereka di negara itu dan tidak akan keluar dari pangkalannya di kota pesisir Tartous atau pangkalan udara Hmeymim di provinsi Latakia Suriah.
Menurut laporan-laporan, Putin telah memerintahkan penarikan untuk dimulai besok (Selasa-Red) tapi belum memberikan batas waktu apapun untuk .
Pengumuman mengejutkan ini datang ketika putaran baru perundingan damai Suriah dimulai di Jenewa.
Putaran terbaru, yang berlangsung pada bulan Februari, cepat rusak setelah serangan udara Rusia dan Suriah secara terus-menerus pada daerah-daerah oposisi.
Berbicara pada pertemuan di Kremlin dengan menteri pertahanan dan menteri luar negeri nya, Putin dilaporkan mengatakan bahwa militer Rusia, yang mulai pemboman Suriah September lalu, telah mencapai sebagian besar tujuannya.
"Pekerjaan yang efektif dari militer kita menciptakan kondisi untuk memulai proses perdamaian," klaim Putin.
"Saya percaya bahwa tugas yang diletakkan sebelumnya kepada kementerian pertahanan dan angkatan bersenjata Rusia telah, secara keseluruhan, telah terpenuhi. Dengan partisipasi militer Rusia ... angkatan bersenjata Suriah telah mampu mencapai perputaran mendasar dalam memerangi terorisme (baca;jihad) internasional dan telah mengambil inisiatif di hampir semua hal," klaim Putin.
oposisi utama Suriah memuji keputusan itu pada Senin malam, namun mengatakan akan menunggu dan melihat apakah dampak perintah itu akan terjadi di lapangan.
"Kita harus memverifikasi sifat keputusan ini dan maknanya," Salem al-Meslet, juru bicara Komite Tertinggi Negosiasi oposisi kepada wartawan di Jenewa.
"Jika ada keputusan untuk menarik pasukan (Rusia), itu adalah keputusan yang positif, dan kita akan melihatnya di lapangan (Tapi) melakukan keputusan ini berarti memindahkan kekuatan atau hanya mengurangi jumlah pesawat mereka di Suriah, (yang) kita harus periksa," katanya.
Rusia terlibat dalam perang saudara di Suriah mulai September 2015 dengan mendukung pemerintah Damaskus, yang berupaya merebut kembali sejumlah wilayah yang dikuasai kelompok-kelompok pejuang oposisi.
Keterlibatan Rusia secara luas telah memberi nafas baru bagi rezim Assad yang hampir keok oleh mujahidin meski telah dibantu Iran dan Syi'ah Hizbullaat Libanon. (st/mee)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!