Rabu, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 16 Maret 2016 09:45 wib
5.604 views
Turki: Pemboman di Ankara Terkait dengan Pemberontak Kurdi Suriah
ANKRA, TURKI (voa-islam.com) - Turki pada hari Selasa (15/3/2016) mengatakan seorang pembom bunuh diri wanita yang menewaskan 35 orang di Ankara memiliki hubungan dengan milisi Komunis Kurdi Suriah.
Kementerian dalam negeri mengidentifikasi pembom sebagai Seher Cagla Demir, lahir pada tahun 1992 di kota timur Kars.
Kementerian itu mengatakan ia telah berafiliasi dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang sejak 2013 dan kemudian "menyeberang ke Suriah dan menerima pelatihan teror di organisasi teroris YPG."
Unit Perlindungan Rakyat atau YPG adalah milisi Kurdi Suriah yang Ankara anggap sebagai kesatuan teror terkait dengan PKK, yang telah mengobarkan perang berdarah melawan negara Turki sejak tahun 1984.
Tak seorang pun mengklaim serangan hari Ahad, yang menghantam di jantung ibukota tetapi pemerintah Turki telah mengatakan "hampir pasti" bukti menunjuk pemberontak Kurdi.
Kementerian dalam negeri mengatakan penyelidikan menyeluruh sedang berlangsung dan menyatakan belasungkawa kepada keluarga sipil yang tewas dalam serangan yang dilakukan oleh "organisasi teroris separatis."
Turki telah meningkatkan serangannya terhadap pemberontak Kurdi di tenggara, serta di Irak, setelah runtuhnya gencatan senjata yang goyah tahun lalu.
Setelah serangan hari Ahad, jet-jet Turki melakukan serangan udara balasan di kamp-kamp PKK di Irak utara.
Polisi juga telah melakukan 11 penangkapan sehubungan dengan pemboman, dengan Perdana Menteri Ahmet Davutoglu bersumpah untuk "mengambil langkah apapun yang diperlukan untuk mempertahankan negara itu."
pemboman hari Ahad terjadi kurang dari sebulan setelah serangan serupa yang menargetkan personil militer menewaskan 29 orang di daerah terdekat dari Ankara, menimbulkan kekhawatiran baru tentang kemampuan Turki untuk menangani ancaman keamanan kembar pemberontak Komunis Kurdi dan Islamic State (IS).
Kurdistan Freedom Falcons (TAK), sebuah faksi pembangkang PKK, mengklaim ledakan Februari sebagai balas dendam atas operasi militer di tenggara.
Pemerintah menggambarkan serangan itu sebagai sebuah operasi gabungan dari PKK bekerjasama dengan YPG. (st/AFP)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!