Rabu, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 20 Juli 2016 17:14 wib
3.920 views
Pejabat Oposisi Sebut Stok Makanan di Kota Terkepung Aleppo Hanya Cukup untuk 3 Bulan
BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Seorang pejabat oposisi tingkat atas di Aleppo telah memperingatkan bahwa stok makanan di kota Aleppo timur yang dikuasai pejuang oposisi tidak akan bertahan lama setelah pasukan rezim memotong rute pasokan yang tersisa ke daerah terkepung tersebut.
"Stok makanan tidak cukup, dan hanya akan berlangsung tiga bulan maksimal, Zakaria Aminu, wakil kepala dewan oposisi lokal di kota yang terkepung, mengatakan kepada kantor berita Turki Anadolu Agency, Selasa (18/7/2016).
Dia menambahkan bahwa bagian-bagian yang dikuasai oposisi dari Aleppo secara khusus kurang dalam sayuran, yang mengarah pada peningkatan harga menjadi dua kali lipat dari harga di 10 hari terakhir bersama dengan kenaikan serupa dalam biaya bahan bakar.
Komentarnya datang setelah pasukan pemerintah rezim pada hari Ahad menyita hamparan strategis Castello Road yang membentang dari ujung utara Aleppo setelah berpekan-pekan kemajuan di daerah tersebut, sepenuhnya memotong aliran pasokan ke daerah yang dikuasai pejuang oposisi di kota terbesar kedua Suriah tersebut.
Di tengah meningkatnya kekhawatiran di antara sekitar 400.000 orang di bagian yang diblokade dari Aleppo, Aminu bersumpah bahwa dewan lokal akan mengadopsi serangkaian tindakan pencegahan untuk mangatasi pengepungan tersebut.
Pejabat oposisi itu menjelaskan bahwa dewan lokal memutuskan untuk menjatah stok makanan, dan mendistribusikan perlengkapan "secara adil" untuk toko-toko dan toko roti.
"Kami bekerja sama dengan faksi militer untuk menyesuaikan harga dan mencegah monopoli makanan dan [pasokan] bahan bakar," kata Aminu dalam wawancara.
Dia memperingatkan bahwa dewan lokal akan "meminta pertanggungjawaban" pihak-pihak yang berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari krisis, menambahkan bahwa berbagai upaya akan dilakukan untuk "mendidik warga pada konsumsi optimal" dari persediaan.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan sebelumnya memperingatkan bahwa hanya ada cukup makanan untuk "sedikitnya 145.000 orang selama satu bulan," di Aleppo mengklaim bahwa daerah itu terakhir menerima bantuan kemanusiaan pada 7 Juli.
Organisasi kemanusiaan menambahkan bahwa ada "pasokan medis darurat yang hanya cukup untuk empat sampai lima bulan." (st/NOW)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!