Jum'at, 28 Jumadil Awwal 1446 H / 21 Oktober 2016 12:15 wib
4.456 views
Jubir Koalisi: Pemberontak Syi'ah Houtsi dan Sekutunya Langgar Gencatan Senjata Sejak itu Dimulai
RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Juru bicara koalisi pimpinan Saudi pada hari Kamis (20/10/2016), hari pertama gencatan senjata di bawah rencana PBB mengatakan bahwa pemberontak Syi'ah Houtsi kembali melanggar gencatan senjata yang diprakarsai PBB, menambahkan pelanggaran tersebut berarti "tidak ada gencatan senjata" di Yaman.
"Tidak ada gencatan senjata sama sekali," kata Mayor Jenderal Ahmed Assiri kepada AFP.
Pemberontak Syi'ah Houtsi dan sekutu mereka telah melanggar gencatan senjata ketika itu mulai berlaku pada Rabu tengah malam, termasuk dengan menembakkan mortir dan roket melintasi perbatasan ke selatan Arab Saudi, katanya, memaksa pasukan koalisi untuk merespon.
"Ini adalah situasi yang sama seperti waktu sebelumnya ketika kita menyerukan gencatan senjata," kata Assiri.
Sejak koalisi campur tangan dalam Maret 2015 untuk mendukung pemerintah Yaman, lima upaya gencatan senjata sebelumnya telah gagal.
Saat ini ada lebih dari 43 pelanggaran di sepanjang perbatasan, "di mana penembak jitu dan berbagai senjata yang digunakan, termasuk rudal dan proyektil," kantor berita resmi Saudi Press Agency melaporkan.
Dalam satu serangan, seorang pria dan putrinya terluka di wilayah Jazan kerajaan Saudi, menurut pihak berwenang pertahanan sipil Arab.
Assiri mengatakan koalisi membalas dengan menembakan artileri dan serangan udara.
"Kami akan menanggapi setiap pelanggaran. Kami akan reaktif," katanya.
"Ini sangat mudah. Jika mereka berhenti, kita tidak akan menembakkan peluru."
Koalisi mengatakan tetap berkomitmen untuk gencatan senjata.
"Tanpa pengawasan di lapangan, tidak ada gencatan senjata. Tanpa tekanan dari masyarakat internasional di kedua sisi tidak akan ada gencatan senjata," tambah Assiri.
Sebagai salah satu kondisi untuk mendukung gencatan senjata, pemerintah Yaman telah bersikeras bahwa pemberontak Syi'ah kaki tangan Iran itu harus bergabung dengan komite pemantau gencatan senjata.
"Sampai sekarang, tak seorang pun muncul" dari pihak pemberontak, kata Assiri.
Selama gencatan senjata sebelumnya yang dimulai pada bulan April dan akhirnya runtuh, komite bersama pemberontak dan perwakilan tentara loyalis berada di lapangan untuk memantau pelanggaran.
Assiri mengatakan, sesuai dengan gencatan senjata, pesawat tempur koalisi hanya melakukan penerbangan pengintaian di atas Yaman pada hari Kamis. (st/AFP)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!