Sabtu, 28 Jumadil Awwal 1446 H / 22 Oktober 2016 15:00 wib
6.324 views
Donald Trump Serukan Pendukungnya di Israel Ikut Berdemo Dekat Al-Aqsa
TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump telah meminta pendukungnya di Israel untuk menghadiri demonstrasi yang akan berlangsung pekan depan di dekat kompleks Al-Aqsa Masjid Yerusalem untuk memprotes resolusi UNESCO yang mengutuk tindakan Israel terhadap situs suci uma Islam yang menjadi titik nyala tersebut.
Undangan untuk protes itu dibuat pada hari Jum'at (21/10/2016) oleh kantor kampanye Trump di Tel Aviv. Dikatakan Trump dan Calon Wakil Presiden Partai Republik Mike Pence akan berpidato kepada kerumunan melalui video link untuk mengekspresikan dukungan mereka untuk Yerusalem.
Acara ini kemungkinan akan diselenggarakan di bawah slogan "Kami Mendukung Jerusalem" di kota tua dua pekan sebelum pemilihan presiden AS.
Menurut klaim kantor kampanye Trump, demo ini ditujukan untuk mengirim pesan bahwa Partai Republik berdiri mendukung oleh Yerusalem bersatu dan menolak campur tangan politik dalam identitas sejarah dan ikatan agama Yahudi.
Trump, yang pencalonannya pertama kali sangat tidak disambut di Israel, sekarang didukung oleh hak politik.
Harian Israel Today secara terang-terangan mendukung dia. Koran itu mempromosikan pandangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan dibiayai oleh pengusaha Yahudi Amerika Sheldon Adelson.
Kandidat Partai Republik tersebut berusaha untuk mengambil keuntungan dari hubungan erat antara Netanyahu dan Adelson untuk menarik hati orang Amerika Yahudi di AS dan Israel.
Trump telah mendirikan delapan kantor pemilu di Israel, termasuk dua di pemukiman Tepi Barat.
Dia telah mengecam resolusi UNESCO yang menghapus keterkaitan Yahudi dengan Yerusalem dan tempat-tempat suci mereka.
"Yerusalem adalah ibukota abadi dari Orang Yahudi dan mayoritas Kongres telah memutuskan untuk mengakui Yerusalem hanya sebagai itu," katanya dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di Facebook pekan lalu.
"Upaya PBB untuk memutus Negara Israel dari Yerusalem adalah upaya sepihak untuk mengabaikan ikatan 3.000 tahun Israel ke ibukota mereka tersebut, dan merupakan bukti lebih lanjut dari bias anti-Israel yang sangat besar dari PBB," klaimnya. (st/aa)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!