Senin, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 5 Desember 2016 11:30 wib
9.961 views
46 Warga Sipil Suriah Kembali Tewas Akibat Serangan Udara Rusia di Idlib
IDLIB, SURIAH (voa-islam.com) - Setidaknya 46 orang tewas dalam serangan udara Rusia pada beberapa daerah di provinsi Idlib di barat laut Suriah pada hari Ahad (4/12/2016), laporan menyebutkan.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris itu mengatakan mereka yang tewas dalam serangan tersebut, di tiga lokasi di provinsi Idlib, sebagian besar adalah warga sipil.
SOHR mengatakan para korban termasuk 26 warga sipil, di antaranya tiga anak, tewas di kota Kafr Nabal, dan 18 orang yang tewas di kota Maaret al-Numan.
Di Kafr Nabal, seorang saksi mata mengatakan kepada AFP bahwa pesawat tempur dilakukan beberapa serangan. "Enam serangan menghantam rumah dan pasar lokal yang ramai," kata Hossam Hosber.
Di Maaret al-Numan, seorang fotografer AFP melihat penduduk setempat dan petugas penyelamat White Helmet berusaha mencapai korban di reruntuhan di sebuah pasar sayur yang terhantam dalam serangan.
Observatorium itu mengatakan sebagian besar dari mereka yang tewas di Maaret al-Numan adalah warga sipil, tetapi identitas empat orang yang meninggal masih dikonfirmasi.
Kelompok pengawas itu juga melaporkan dua kematian tambahan, satu dalam serangan sebelumnya pada Maaret al-Numan dan satu lagi di al-Naqir, juga di Idlib. Dan mengatakan enam warga sipil, empat dari mereka anak-anak, tewas dalam serangan bom barel pemerintah di kota al-Tamanah di selatan Idlib.
Rusia mulai intervensi militer dalam mendukung pemerintah Presiden Bashar Assad pada bulan September 2015, dan mengatakan itu menargetkan "teroris."
Meski fakta-fakta di lapangan menunjukkan, negara itu terus saja berbohong, membantah laporan dari korban sipil dalam serangan dan mengklaim mereka hanya menargetkan pejuang oposisi. Pada bulan November, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan pasukan Rusia telah memulai "operasi besar" menargetkan provinsi Idlib dan Homs.
Provinsi Idlib sebagian besar dikendalikan oleh aliansi pejuang oposisi kuat yang dikenal sebagai Jaisyul Fath, gabungan faksi-faksi Islam termasuk kelompok Jabhat Fateh al-Sham, sebelumnya afiliasi Al-Qaidah di Suriah, Jabhat Al-Nusrah.
Sebagian besar provinsi Homs dikendalikan oleh pemerintah Suriah, tetapi bagian-bagian kecil dari pedesaan di wilayah ini dikuasai oleh berbagai kelompok pejuang oposisi. (St/AFP)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!