Senin, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 26 Desember 2016 18:09 wib
6.867 views
Salju, Hujan dan Suhu Beku, Musuh Baru Pengungsi Aleppo di Idlib selain Pasukan Pro-Assad
IDLIB, SURIAH (voa-islam.com) - Operasi selama sepekan untuk mengevakuasi puluhan ribu warga sipil dari Aleppo ke kota barat laut Idlib selesai, tapi pengungsi menghadapi musuh baru: Salju, hujan dan suhu beku selain pasukan rezim teroris Assad tentunya.
"Semua warga sipil yang ingin dievakuasi telah (dievakuasi)," kata Krista Armstrong, juru bicara Komite Internasional Palang Merah seperti dilansir Arab News hari Senin (26/12/2016).
Kelompok bantuan tersebut memimpin operasi yang kompleks dalam kondisi musim dingin bersalju bersama dengan Bulan Sabit Merah Suriah setelah rezim Bashar Assad mengambil kontrol penuh dari Aleppo pada hari Kamis.
Cuaca bersalju mendatangkan malapetaka. Dua anak tewas Jumat ketika hujan salju berat meruntuhkan beberapa tenda.
"Badai salju telah menyebabkan runtuhnya tenda-tenda kami dan menutup jalan di tengah kelangkaan air dan pangan," Qadir Darwish, seorang pengungsi Suriah, mengatakan kepada wartawan.
Sedikit salju diperkirakan di provinsi Idlib pekan ini, tapi suhu siang hari yang diperkirakan akan menurun sampai -14 derajat Celcius sedangkan suhu semalam akan serendah -16 derajat Celcius. Pengungsi diperkirakan akan menglami hujan hampir setiap hari, menurut AccuWeather.
Ribuan pengungsi yang melarikan diri Aleppo dengan hanya pakaian di badan mereka dan beberapa barang tiba di Idlib di tengah suhu beku.
Banyak yang sekarang tidur di bangunan tanpa pemanas atau tenda. Salju juga telah menghambat pengiriman roti dan bahan makanan ketika jalan menuju Idlib tertutup.
Darwish mengajukan permohonan ke badan bantuan Turki IHH dan kelompok bantuan lain untuk campur tangan untuk memberikan pengungsi di Idlib dengan lebih banyak tenda untuk melindungi mereka dari badai salju.
Sementara kekhawatiran paling mendesak para pengungsi adalah bagaimana menghadapi cuaca, mereka juga mengatakan daerah itu adalah "penjara terbuka," sangat membatasi gerakan mereka pada saat tentara pemerintah Suriah diharapkan untuk menargetkan Idlib berikutnya.
Setidaknya 25.000 orang, termasuk pejuang oposisi, telah meninggalkan Aleppo timur sejak Kamis di bawah kesepakatan evakuasi yang melihat kota tersebut berada di bawah kendali penuh rezim.
"Kami tidak ingin meninggalkan tanah kami, tapi mereka menggunakan setiap senjata yang tersedia untuk memaksa kami keluar," Abu Mohammed, seorang ayah dari empat dari Aleppo timur, mengatakan kepada seorang wartawan AFP.
"Sekarang mereka sudah menyiapkan sebuah penjara bagi kita untuk mengepung kami dan membombardir kita."
kota Idlib telah dikuasai sejak Maret 2015 oleh koalisi pejuang oposisi. Sejak itu, puluhan ribu orang dari seluruh negeri yang tidak sudi didzalimi oleh rezim Assad dan milisi Syi'ah sekutunya telah membanjiri provinsi tersebut.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) memperkirakan bahwa 700.000 orang pengungsi telah menemukan perlindungan di Idlib sejak perang Suriah meletus hampir enam tahun yang lalu. (st/an)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!