Jum'at, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 10 Maret 2017 19:45 wib
35.596 views
Hamas Akhirnya Terima Batas Negara Palestina Seseuai Perjanjian Perang 1967
GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Hamas mengusulkan pembentukan sebuah negara Palestina di sepanjang perbatasan 1967, setelah puluhan tahun menuntut pengembalian keseluruhan Palestina bersejarah, kelompok tersebut mengkonfirmasi hari Kamis (9/3/2017).
Namun, mereka membantah laporan bahwa pihaknya berencana untuk tidak mengakui Ikhwanul Muslimin, di tengah saran bahwa kelompok itu berharap untuk melunakkan citra mereka dalam upaya untuk legitimasi internasional.
Gerakan Palestina itu akan mengungkapkan sebuah piagam baru dalam beberapa pekan ke depan, menyusul terpilihnya pemimpin baru.
Untuk pertama kalinya sejak didirikan pada tahun 1988, Hamas akan menetapkan usulan untuk pembentukan negara Palestina di sepanjang perbatasan yang dibentuk setelah perang tahun 1967.
Sebelumnya, Hamas telah menegaskan dalam Piagam negara Palestina yang mencakup semua wilayah bersejarah Palestina.
Sebuah sumber yang dekat dengan Hamas mengatakan kepada Middle East Eye pada hari Kamis bahwa gerakan itu "akan menerima pembentukan negara Palestina dalam setiap bagian dari Palestina yang sepenuhnya dibebaskan.
"Namun, Hamas yakin bahwa seluruh Palestina, dari sungai Yordan sampai ke Laut Mediterania, adalah rumah bersejarah dan leluhur dari orang-orang Palestina, yang memiliki hak untuk melanjutkan perjuangan sampai tanah air mereka sepenuhnya dibebaskan."
Namun, sumber kelompok itu membantah laporan terbaru bahwa Hamas sedang mempersiapkan untuk memutuskan hubungan dengan Ikhwanul Muslimin, kelompok Mesir yang dipandang sebagai kerabat terdekat Hamas.
"Tidak ada menyebutkan [Ikahwanul Muslimin] dalam dokumen baru. Tidak benar bahwa dokumen baru tidak mengakui Ikhwanul Muslimin. "
Koran Arab yang berbasis di London al-Sharq al-Awsat mengutip sumber Hamas mengatakan bahwa kelompok itu berencana untuk "melepaskan link kelembagaan dengan semua lini atau kelompok bersejarah".
Laporan tersebut memicu rumor bahwa Hamas telah bersiap-siap untuk memutuskan hubungan dengan Ikhwanul Muslimin Mesir, menyusul pertemuan profil tinggi di bulan Januari antara kepala intelijen Mesir, Khaled Fawzy, dan wakil presiden sayap politik Hamas, Ismail Haniyeh. (st/MeMo)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!