Rabu, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 19 Juli 2017 21:00 wib
6.953 views
Warga Palestina Serukan 'Hari Kemarahan' Menanggapi Kebrutalan Zionis Israel di Masjid Al-Aqsa
TEPI BARAT, PALESTINA (voa-islam.com) - Orang-orang Palestina menyerukan sebuah "hari kemarahan," ketika beberapa jemaah terluka, setidaknya satu orang serius, dalam bentrokan dengan polisi Zionis Israel di dekat masjid al-Aqsa di Yerusalem setelah sholat Isya pada hari Selasa.
Umat Muslim salat di luar masjid, situs tersuci ketiga Islam, untuk memprotes pembatasan Israel di kompleks tersebut, termasuk pemasangan detektor logam.
Fatah, partai presiden Palestina Mahmoud Abbas, menyerukan sebuah "hari kemarahan" pada hari Rabu (19/7/2017), untuk mengutuk tindakan Israel di sekitar masjid di Yerusalem. Faksi Palestina lainnya, termasuk Hamas, juga mendesak warga Palestina untuk melakukan demonstrasi di Tepi Barat dan Gaza.
Surat kabar Israel Haaretz mengatakan 14 jamaah Palestina terluka pada hari Selasa, namun situs berita Palestina-Israel Arab48 melaporkan 34, dengan mengutip Bulan Sabit Merah Palestina.
Seorang pejabat rumah sakit mengatakan seorang pria menderita luka serius akibat peluru karet yang ditembakkan dari jarak dekat. Imam masjid Al-Aqsa, Syaikh Ikrima Sabri juga terluka, kata saksi mata.
Ketegangan meningkat di sekitar al-Aqsa sejak tiga orang bersenjata Palestina menembak dua polisi Israel di luar kompleks pada hari Jum'at dalam salah satu serangan paling serius di daerah tersebut selama bertahun-tahun.
Para penyerang tersebut dibunuh oleh pasukan keamanan dan pihak berwenang Israel secara singkat menutup kompleks tersebut.
Ketika dibuka kembali pada hari Ahad, detektor logam telah dipasang, membuat kemarahan otoritas agama Muslim. Pejabat Israel mengatakan bahwa detektor itu adalah tindakan tetap namun banyak jamaah menolak untuk melaluinya dan lebih suka shalat di luar kompleks.
Otoritas agama Palestina menganggap langkah tersebut sebagai deklarasi kedaulatan oleh Israel atas tempat suci umat Islam.
Pada Selasa malam, lebih dari 3.000 jamaah termasuk anggota parlemen Palestina-Israel berkumpul untuk shalat di luar masjid, menurut fotografer Mahfouz Abu Turk.
Abu Turk mengatakan kepada Middle East Eye bahwa jamaah diserang oleh pasukan ZioniS Israel menembakkan peluru karet dan granat kejut pada mereka begitu shalat usai. Dia mengatakan pasukan keamanan juga memukuli pemrotes dengan pentungan.
Dia mengatakan sekitar 350 petugas keamanan terlibat dalam tindakan brutal tersebut.
Syaikh Ikrima Sabri, mufti agung Yerusalem yang terluka pada hari Selasa, mengatakan bahwa warga Palestina tidak akan menerima orang-orang Israel untuk menghentikan orang-orang Palestina shalat di al-Aqsha sambil membiarkan pemukim ilegal Yaudi melanjutkan pelanggaran mereka.
"Kami akan terus shalat di sekitar al-Aqsa sampai mereka melepaskan detektor logam elektronik," katanya. (st/MEE)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!