Partai Bashir Bantah Tembak Demonstran Anak di Sudan

KHARTOUM (voa-islam.com) - Mantan petinggi Partai Kongres Nasional (NCP) yang berkuasa di Sudan membantah bertanggung jawab atas penembakan fatal yang menewaskan lima demonstran anak di pusat kota Al-Obeid.

Anak-anak itu meninggal pada hari Senin ketika orang tak dikenal menembaki para pengunjuk rasa, banyak dari mereka embak masih mengenakan seragam sekolah dan membawa tas sekolah.

"Kami tidak ada hubungannya dengan kekerasan," kata NCP dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa ini.

Ia meminta Dewan Militer Transisi (TMC) yang berkuasa untuk memegang tanggung jawabnya dalam melindungi negara dan menjelajahinya dengan aman selama periode sensitif ini.

Kelompok-kelompok oposisi sebelumnya menuduh NCP, yang dipimpin oleh Presiden Omar al-Bashir yang digulingkan, melakukan serangan Senin karena merusak pembicaraan yang sedang berlangsung antara TMC dan oposisi mengenai transisi.

TMC, pada bagiannya, mengecam serangan Senin terhadap pengunjuk rasa sebagai "kejahatan".

"Apa yang terjadi di Al-Obeid adalah masalah yang disesalkan, mengecewakan dan pembunuhan warga yang damai tidak dapat diterima dan ditolak serta harus ada penuntutan pertanggungjawaban segera dan jera," kata kepala TMC Abdel Fattah al-Burhan dalam pernyataan yang disiarkan televisi pemerintah.

Sudan tetap dalam gejolak sejak April ketika militer menggulingkan al-Bashir setelah berbulan-bulan protes terhadap kekuasaannya selama 30 tahun.[fq/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Haftar Diduga Bawa Pasukan Asing untuk Serang Tripoli Libya
• Pengadilan Israel Penjarakan Pengacara Palestina Selama 13 Tahun
• PBB Kirimkan Truk Bantuan Kemanusiaan ke Idlib
• Sekjen PBB: Anak-anak Paling Rentan Jadi Korban Perdagangan Manusia
• Terduga Dalang Serangan 9/11 Dilaporkan Siap Kerjasama Tuntut Pemerintah Saudi
• Kecelakaan Pesawat Militer Pakistan Tewaskan 18 Orang
• Cina Klaim Warga Muslim Uighur di Kamp 'Konsentrasi' telah Kembali ke Masyarakat
• Menteri Muslim Sri Lanka Kembali Ke Kabinet Setelah Pengunguran Diri Massal Pasca Bom Paskah