Turki Jadi Tuan Rumah KTT Trilateral ke-5 di Suriah

ANKARA (voa-islam.com) - Turki, Rusia dan Iran akan berkumpul untuk pertemuan puncak trilateral pada hari Senin sebagai tindak lanjut dari pembicaraan penting Astana tentang Suriah.

KTT di ibu kota Turki, Ankara, akan membahas perkembangan di Idlib, pengungsi, dan solusi politik untuk konflik yang berkepanjangan di Suriah.

“Ini bertujuan untuk mengevaluasi perkembangan di Suriah, terutama di Idlib, untuk mengakhiri lingkungan konflik, untuk menyediakan kondisi yang diperlukan untuk pemulangan sukarela para pengungsi dan untuk berkonsultasi dengan langkah-langkah bersama yang akan diambil di masa depan dalam rangka membangun sebuah permanen solusi politik, "kata presiden Turki dalam sebuah pernyataan.

Proses perdamaian Astana yang bertujuan mengakhiri konflik Suriah diluncurkan pada Januari 2017 oleh Rusia, Iran dan Turki. Sejauh ini 13 putaran pembicaraan telah dilakukan di Astana, Kazakhstan.

Turki dan Rusia sepakat September lalu untuk mengubah Idlib menjadi zona de-eskalasi di mana tindakan agresi secara tegas dilarang.

Namun, rezim Suriah dan sekutu-sekutunya secara konsisten telah melanggar ketentuan-ketentuan gencatan senjata, dengan sering melancarkan serangan di dalam zona de-eskalasi.

Zona ini saat ini dihuni oleh sekitar 4 juta warga sipil, termasuk ratusan ribu orang yang terlantar dalam beberapa tahun terakhir oleh pasukan rezim dari kota-kota di seluruh negara yang lelah perang.[anadolu/fq/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Warga Inggris yang Bergabung dengan Kurdi Melawan IS dan Turki di Suriah Mati Bunuh Diri
• Netanyahu Ancam Lancarkan Perang dengan Hamas Sebelum Pemilihan Israel
• Serangan Drone Picu Kebakaran di 2 Fasilitas Minyak Aramco di Timur Saudi
• AS Jatuhkan 40 Ton Bahan Peledak di Pulau Qanus untuk Mengusir Sisa-sisa Pejuang IS
• Eropa Prihatin atas Aktivitas Nuklir Iran
• Pakistan: Tindakan India di Kashmir Membiakkan Ekstremisme
• Israel Gunakan Kekuatan untuk Bubarkan Aksi Pprotes di Tepi Barat
• Pasukan Pemerintah Libya Targetkan Pangkalan Udara yang Dimiliki Haftar